Beredar Informasi, Hubungan Kadis Budparpora Babel Suharto dengan Ketua KONI Elfandi Tidak Harmonis

Foto : Surat perintah pencairan dana PON Babel

Babel, asatuonline.id – Untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua, yang direncanakan akan diselenggarakan pada November 2021 mendatang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyiapkan 89 atlit dan 29 pelatih.

Para atlit tersebut, akan bertarung di 20 cabang olahraga. Diantaranya : renang, atletik, bulu tangkis, menembak, dan panjat tebing.

Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga ( Budparpora) Kepulauan Bangka Belitung ( Babel) Suharto, usai menghadiri pelepasan kontingen Bangka, yang akan mengikuti pemusatan pelatihan pada pekan depan, di Semarang dan Jakarta.

Suharto berharap, para atlit ini dapat mengharumkan nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan perolehan mendali.

Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua Tahun 2021, rencananya akan berlangsung pada bulan November 2021 mendatang, dengan memperlombakan 37 cabang olahraga.

Untuk mencapai hasil yang baik dalam Olahraga itu sangat diperlukan kekompakan, baik dalam kepengurusan organisasi dengan dinas terkait ataupun antara Atlit, Pelatih dan Manager.

Bagaimana mungkin akan mendapatkan mendali, kalau pengurus KONI Provinsi Bangka Belitung dengan Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bangka Belitung diduga tidak sejalan.

Pasalnya berdasarkan info yang didapat oleh media ini, ada dugaan hubungan antara Pengurus KONI Babel dengan Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) itu agak kurang harmonis, infonya terkait masalah realisasi dana PON tersebut.

Namun, Suharto Kepala Dinas Budparpora dengan cepat membantah info tersebut, menurut Suharto, Dinas Budparpora dan KONI Babel selalu kompak dan tidak ada gesekan.

“Kami tidak ada masalah dengan KONI, baik-baik saja, sama-sama ingin memajukan olah raga. Mungkin KONI agak bingung dengan situasi Covid-19 ini, karena untuk menuju PON butuh dana besar sedangkan Pemprov melalui APBD hanya menyiapkan dana Rp 7 Miliar. Sisanya Gubernur akan mencari dari luar APBD,” ujar Suharto, Senin (16/8/2021).

“Dengan posisi itu saya kan wajar menghubungi KONI segera melaporkan kepada Gubernur apa – apa saja kekuranganya dengan perincian yang detil, beserta surat-surat yang akan ditanda-tangani Gubernur dan saya barusan memgirim pesan whats app dengan Fandi tidak apa-apa. Bahkan barusan saya rapat dengan Dirjen Kemendagri mewakili Sekda Babel, hasil rapat disampaikan kepada KONI Babel,” tambah Suharto.

Ia melanjutkan, keputusan rapat agar KONI Babel mengusulkan untuk keamanan menuju PON, serta harus dianggarkan untuk atlit, sudah disampaikan. Kami dari segi pemerintah dikontrol terus oleh Mendagri agar PON betul – betul dikawal, bahkan kesulitan apa harus dilaporkan.

“Alhamdulillah Babel termasuk respon yang cepat melaporkannya sehingga citra Gubernur cukup bagus. Coba kayak tadi ditayangkan dalam rapat ada daerah yang belum menganggarkan dana KONI, pasti kita malu. Untuk saya cepat meminta segera ke KONI agar dana untuk PON segera usulkan itu demi citra Babel, wajarkan kalau saya terburu-buru karena saya juga didesak pusat. Mungkin ini yang dianggap tidak harmonis…yang jelas kami sama – sama ingin yang terbaik dan tidak ada masalah,” terang Suharto.

Senada, Ketua KONI Babel Elfandi juga membantah adanya informasi ada dugaan tidak sejalan dengan Kepala Dinas Budparpora Suharto. Elfandi mengaku tidak ada masalah dan tetap kompak.

“Kami tetap kompak, seperti biasa, kalau dana memang dipotong dari Rp12,5 Miliar sekarang cuma tinggal Rp 7 Miliar, jadi tidak cukup untuk bergerak. Sekarang sedang mencari sponsor dan Bapak angkat,” imbuh Fandi..(mamang)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *