Pangkalpinang, Asatu Online – Migrasi dari televisi (TV) analog ke TV digital akan segera dimulai di Provinsi Bangka Belitung pada tahun 2022 ini.
Pada tahap pertama, proses penghentian siaran TV analog dimulai pada 30 April 2022 untuk tiga daerah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Pemerintah Provinsi Babel, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus mengampanyekan terkait migrasi dari televisi (TV) analog ke TV digital.
Sebelumnya, penghentian siaran TV analog atau analog switch off (ASO) di Bangka Belitung dijadwalkan mulai 31 Maret 2022. Namun kominfo menundanya karena sejumlah alasan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Bangka Belitung (Babel) Sudarman, mengatakan, pada 30 April 2022 merupakan tahap pertama Provinsi Babel menggunakan siaran TV digital untuk sejumlah daerah yang telah ditentukan.
“Pada 30 April 2022 tahap pertama, Kabupaten Bangka Tengah, Pangkalpinang, dan Bangka Selatan. Pada Agustus 2022 dilanjutkan Bangka Barat, Kabupaten Bangka, selanjutnya Belitung Timur dan Belitung, itu pada November, kita dibagi tiga zona, dilaksanakan pada tahun ini juga,” jelas Sudarman, Selasa (7/6).
Dia mengatakan, pada 30 April 2022 akan dilakukan penghentian siaran TV analog atau analog switch off (ASO) di Bangka Belitung untuk daerah yang masuk pada tahap pertama.
“Akan dimatikan siaran TV analog untuk tiga wilayah zona pertama, Pangkalpinang, Bangka Tengah dan Bangka Selatan, jadi disitu jelas tidak bisa menerima siaran analog lagi, jadi beralih ke TV digital, atau analog switch off (ASO),” terangnya.
Kemudian, untuk alat bantu penerima siaran digital Set top box (STB), akan diberikan pemerintah kepada masyarakat yang kurang mampu terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH), dibagikan sebelum jadwal siaran TV analog dimatikan.
“Set top box sementara ini diberikan untuk penerima PKH, jadi STB ini akan di distribusi pemerintah pusat melalui dinas sosial untuk keluarga tidak mampu, dapat bantuan. Kalau masyarakat di luar itu dapat membeli di toko elektronik, yang telah menjual STB. Kecuali untuk TV smart yang telah mendukung atau menerima siaran TV digital,” jelasnya.
Sudarman, menegaskan saat ini pemerintah daerah sedang berusaha mensosialisasikan terkait migrasi dari TV analog ke TV digital ke sejumlah masyarakat Bangka Belitung, agar dapat mempersiapkanya.
“Kita sekarang ini berusaha dengan teman-teman dari KPDI Babel mensosialisasi ke masyarakat yang masuk wilayah pada tahap pertama. Kemudian masing-masing kepala dinas kominfo dan kepala daerah juga dapat menyampaikanya, karena tinggal satu bulan lagi,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio Pangkalpinang, M. Helmi, menjelaskan sehubungan dengan rencana Analog Switched Off (ASO) atau TV analog dimatikan di Bangka Belitung untuk tahap pertama 30 April 2022.
“Awalnya memang 31 Maret 2022 untuk Analog Switched Off (ASO) tetapi diundur, untuk daerah di Bangka Belitung masuk tahap pertama Pangkalpinang dan Bangka Tengah,” jelas Helmi.
Menurutnya, untuk, stasiun TV di Bangka Belitung yang ditunjuk sebagai penyelenggara multiplexser (mux) adalah TVRI, RCTI dan Metro TV.
Layanan multipleksing, dijelaskannya, merupakan penyelenggaraan layanan dengan menggunakan infrastruktur multipleksing yang menggabungkan dua program siaran atau lebih.
Melalui slot yang merupakan bagian dari kapasitas multipleksing untuk dipancarkan melalui media transmisi terestrial dan diterima dengan perangkat penerima siaran. Masing-masing MUX dapat menampung 12-16 program siaran.
“Saat ini semua penyelenggara dalam proses persiapan sarana dan infrastruktur tersebut karena sesuai jadwal di Bangka Belitung akan mengikuti tahapan ASO,” katanya.
Dia mengatakan, untuk penyediaan Set Top Box sebagian kontribusi, nantinya diberikan oleh Metro TV sebanyak 50 unit, RCTI 2.338 unit yang distribusinya dilakukan oleh Satgas ASO yang dilaksanakan oleh Direktorat Penyiaran Kominfo.
“Ini ada bantuan dari penyelenggara TV-nya berupa STB dari Metro dan RCTI,” lanjutnya.
Dia mengatakan negara Indonesia termasuk negara tertinggal dengan negara lain, yang telah lebih dahulu menggunaan TV digital.
“Kemudian Indonesia dan Timor Leste yang masih menggunakan TV analog saat ini. Sebetulnya TV analog sudah dihentikan produksinya pada 2016, jadi sebetulnya hanya Indonesia dengan Timor Leste masih menggunakan analog. Dari negara asal pembuat TV seperti Jepang tidak lagi membuat TV analog sejak 2017-2018,” ungka Helmi. (*)
#ASO#analogswitchoff#tvdigital
#siarandigitalindonesia#ASO2022