ID card Dedi Yulianto ( foto diambil grup Wa)
Sungailiat, asatuonline.id – Merasa tersudut, Dedi Yulianto atau biasa dipanggil DY yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung lepas kontrol sampai mengatakan wartawan dengan kata – kata tidak pantas.
Apalagi DY adalah mengaku seorang wartawan, padahal DY belum pernah ikut Uji Kompetensi Wartawan( UKW ) yang menyatakan wartawan itu kompeten apa tidak.
Kelakuan DY itu diduga untuk menutupi kelemahannya yang sudah lepas kendali terkait berita awak media yang memberitakan Tambak Udangnya yang diduga berada didalam kawasan hutan Lindung.
“Kasihan bung herman ne ok,cari celah terus wk wknwk…banyak yg perusahaan yg lum terdaftar ngape yg kite bae di usik🤣🤣🤣🤣🤣👊👊👊👊👊,Allhamdulillah kalau yg kita sudah lengkap semua baik BPJS Kesehatan maupun tenagakerja,ni oknum wartawan abal abal hanya nyarik sensai dan naek berita 😅😅😅😅😅, ” inilah kutipan pernyataan DY yang dikutip di beberapa grup Whats App di Babel.
Padahal wartawan yang membuat berita ini sudah kompeten, sudah lulus UKW dari Dewan Pers. Alangkah kejinya perkataan DY mengatakan wartawan abal- abal.
Sebelumnya diberitakan, ternyata perusahaan Tambak Udang milik DY mantan Anggota Dewan Provinsi Bangka Belitung yang diduga masuk didalam kawasan hutan Lindung Sungailiat – Mapur belum terdaftar baik perusahaan maupun tenaga kerjanya di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bangka.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bangka Asep Setiawan membenarkan bahwa perusahaan Tambak Udang milik DY belum pernah melaporkan, baik itu perusahaannya maupun tenaga kerjanya.
“Belum pernah lapor, ” jelas Asep melalui sambungan telepon kepada awak media, Rabu (23/2/2022).
DY sendiri saat dikonfirmasi prihal Tambak Udangnya belum pernah lapor ke Dinas Tenaga Kerja Kab.Bangka, tidak mau menjawab, DY menjawab masalah tanah di Rebo.
“Tanya di Rebo yang di tebas bung juga ok,” tulis DY dengan jawaban yang tidak nyambung melalui pesan Whats App.
Diketahui, Tambak Udang milik mantan Anggota Dewan Provinsi Bangka Belitung berinisial DY warga Sungailiat Bangka yang terletak di Pesisir Pantai Bedukang Desa Deniang Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka diduga masuk didalam kawasan hutan lindung Sungailiat – Mapur.
Hal itu diketahui berdasarkan investigasi dari beberapa awak media pada Selasa Siang (22/2/2022). Selain diduga masuk kawasan hutan lindung Sungailiat – Mapur, Tambak Udang itu juga diduga sudah merambah Mangrove.
KPHP Bubus Panca Ruswanda menyampaikan saat dikonfirmasi Selasa sore (22/2/2022) sudah memberikan surat teguran dan KPH Ruswanda meminta DY mengurusi dokumen yang diperkukan.
“Sudah kami peringati dan sudah kami buatkan laporan ke dinas, beliàu kami sarankan untuk mengurusi dokumen yang diperlukan. Tetapi sampai saat ini belum ada laporan kelanjutannya kepada pihak kami, untuk info yang lebih jelas mungkin ada di dinas terkait kegiatan tambak DY…trims,” jelas Ruswanda.
Sementara itu Kepala Penindakan Dinas LHK Provinsi Bangka Belitung Bambang Trisula menjelaskan, masalah status kawasan hutan, awak media diminta berkoordinasi dengqn BPKH Wilayah XIII, karena pengakuan Bambang, BPKH yang punya data terahir.
“Untuk masalah status kawasan hutan, mohon kiranya dapat berkoordinasi dengan BPKH wilayah XIII, mengingat sekarang sudah ada pemutahiran data terbaru yang SHP peta nya kami belum terima,” terangnya melalui pesan Whats App kepada awak media.
Lebih lanjut Bambang terangkan, berdasarkan informasinya, DY sudah berkoordinasi dan berkonsultasi ke BPKH XIII.
“Informasi nya pak DY sudah berkoordinasi dan konsultasi ke BPKH tentang penyelesaian lahan tersebut yang diklaim punya bukti kepemilikannya,” imbuhnya.
DY sendiri mengaku, lahan yang yang dipergunakan untuk Tambak Udang Vaname itu masuk Area Penggunaan Lain ( APL ), menurutnya untuk urusan izin semua sudah lengkap.
“Siaap, brader, dulu APL tahun 86/87 dan sudah di usahakan dibuka Tambak Udang Windu, sekarang ganti Udang Vaname , baca UU Cipta Kerja pasal 110 A brader, dan kita sudah lengkap perizinannya, dan sekarang proses perizinan LHK..ada apa brader?, kata DY sendiri.
Mantan Anggota Dewan Provinsi Babel itu mengaku luas areal yang digunakan untuk Tambak Udang di Pesisir Pantai Bedukang itu hanya 1,5 Hektar. DY juga mempertanyakan Asatu Online mendapat info dari mana.
“1,5 ha broo, dapat info dari mana brader he he,” akui DY…(tim)