Babel  

Penyelundupan 47 Ton Pasir Timah di Bangka, Diduga Libatkan Oknum TNI-Polri dan AHI Batam

Pangkalpinang, Asatu Online – Penyelundupan 47 ton pasir timah di Muara Pelabuhan Pangkalbalam, Bangka, yang digagalkan TNI Angkatan Laut (AL) pada Jumat, 30 Mei 2025, menyeret nama-nama besar dari kalangan aparat. Dua oknum yang disebut berasal dari institusi TNI dan Polri diduga terlibat dalam jaringan ilegal ini. Salah satunya berdinas di Banten, sementara satu lainnya bertugas di Bangka.

Informasi yang diperoleh Suarapos.com mengungkap keterlibatan seorang polisi aktif berinisial SY, yang diduga menjadi pemodal utama. Seorang prajurit TNI berinisial SB disebut sebagai penyedia sekaligus pengumpul pasir timah. Sementara aktor lain, AH—yang disebut-sebut terkait dengan AHI Batam—berperan sebagai penghubung ke aparat penegak hukum.

“SY itu pemodal, anggota polisi di Banten. SB dari tentara, dia yang kumpulkan pasir timah. Koordinasi dengan pihak aparat dikendalikan AH. Sebagian besar pasir timah berasal dari meja goyang milik AN di Jalan Lintas Timur,” kata sumber, Selasa, 10 Juni 2025.

Skema penyelundupan berlangsung sistematis. Pasir timah dikumpulkan, dimuat ke kapal kayu KM Indah Jaya GT 34 milik RM, warga Pangkalpinang. Kapal ini diketahui sering digunakan untuk mengambil minyak ilegal dari kapal tanker, praktik yang dikenal dengan istilah ‘kencingan’. Setelah muatan penuh, kapal bergerak ke tengah laut untuk melakukan transfer muatan ke kapal induk secara ship to ship.

“Setelah muat di bawah Jembatan Emas, kapal membawa pasir timah ke tengah laut. Di sana, barang dipindahkan ke kapal induk yang sudah menunggu. Kapal ini juga sering dipakai untuk ambil minyak kencingan,” ujar sumber lainnya, Kamis, 5 Juni 2025.

Sumber tersebut juga menyebut bahwa SB sempat membantu sejumlah anak buah kapal (ABK) melarikan diri saat aparat mulai bergerak. “SB termasuk yang bantu ABK kabur. Pasir timahnya campuran, ada yang kualitas bagus dan jelek. Yang jelek diduga berasal dari meja goyang Lintas Timur,” tuturnya.

Namun, Komandan Lanal Bangka Belitung, Kolonel Laut (P) Ipul Saeful, membantah adanya keterlibatan oknum aparat serta jumlah muatan yang disebut mencapai 47 ton.

“Tidak ada, semua di bawah pengawasan saya. Ada juga tim dari Mabesal di lokasi. Barang kami jaga hingga dibongkar di Pelabuhan Pangkalbalam,” kata Ipul saat dihubungi Kamis, 5 Juni 2025, pukul 09.12 WIB.

Ia juga menegaskan tidak akan mentoleransi anggota yang terlibat praktik ilegal. “Kalau ada anggota saya yang main-main, pasti saya tindak,” tegasnya.

Informasi Penangkapan Mencuat Diam-Diam

Informasi awal penangkapan berembus pada Sabtu, 31 Mei 2025. Sejumlah pihak menyebut operasi dilakukan secara senyap oleh Lanal Babel dan berhasil mengamankan kapal kayu bermuatan pasir timah yang diduga akan diselundupkan ke Singapura.

Malam harinya, pukul 20.30 WIB, tim Suarapos menyaksikan lalu lintas kendaraan keluar-masuk Pos TNI AL Pangkalbalam. Mobil Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) turut terpantau di lokasi. Dua personel POMAL berjaga ketat hingga lewat tengah malam.

Pukul 00.30 WIB, Komandan Pos TNI AL Pangkalbalam, Lettu Sulaiman, membenarkan adanya operasi, namun belum merinci kasus. “Masih diselidiki, nanti kami kabari,” ujarnya singkat.

Pada Minggu, 1 Juni 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, tim kembali menelusuri titik yang dicurigai sebagai tempat kapal kandas. Sebuah kapal kayu serta mobil Toyota Avanza berwarna silver dengan pelat BA ditemukan tak jauh dari lokasi tenggelamnya tongkang pupuk beberapa waktu lalu.

Selasa malam, 2 Juni 2025, sekitar pukul 23.15 WIB, terlihat aktivitas bongkar muat di dermaga samping Pos TNI AL Pangkalbalam. Sejumlah prajurit TNI AL bersama anggota POMAL tampak memindahkan pasir timah dari atas kapal ke mobil pick-up warna hitam. Aktivitas ini terekam dalam video berdurasi 3 menit 24 detik.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi atau konferensi pers dari pihak TNI AL maupun aparat terkait. Dugaan keterlibatan oknum dan jalur penyelundupan yang mengarah hingga Batam dan Jakarta masih terus diselidiki.

Suarapos.com masih berupaya meminta konfirmasi lebih lanjut kepada pihak Lanal Babel, Mabes TNI AL, dan kepolisian Banten. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *