Bangka Barat, Asatu Online – PT Timah Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memberdayakan masyarakat melalui Farm Estate Tanjung Ular. Kawasan agribisnis yang berlokasi di Mentok, Kabupaten Bangka Barat ini tidak hanya menjadi sentra produksi pangan, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Mengusung konsep perkebunan modern, Farm Estate Tanjung Ular dikembangkan di lahan 3,5 hektare milik PT Timah. Kawasan ini ditanami beragam tanaman pangan seperti kangkung, bayam, cabai, jagung, kacang, dan lengkuas, serta berbagai buah seperti mangga, jeruk, pepaya, dan kelapa. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, yang menekankan pentingnya ketahanan pangan nasional.
Sejak beroperasi, Farm Estate Tanjung Ular telah membuktikan produktivitasnya. Berbagai komoditas, seperti bayam dan jagung, berhasil dipanen, memberikan bukti nyata bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya itu, PT Timah juga menggandeng warga setempat dalam pengelolaan farm estate ini. Salah satunya Alex dan Gabut, yang sebelumnya bergantung pada tambang laut. Fluktuasi pendapatan akibat faktor cuaca mendorong mereka beralih ke sektor pertanian yang lebih stabil.
“Dulu saya bekerja di tambang laut, tapi karena pendapatan tidak menentu, saya akhirnya memilih bekerja di sini,” ujar Alex, warga Desa Air Putih.
Ia menambahkan, jika tidak ada kendala seperti serangan hama, bayam bisa dipanen dalam waktu 20 hari, sementara jagung membutuhkan waktu hingga tiga bulan.
Melalui Farm Estate Tanjung Ular, PT Timah tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, membuktikan bahwa sektor pertambangan dan pertanian bisa berjalan beriringan untuk kesejahteraan bersama. (*)
