Ketapang, Asatu Online – Kurangnya asupan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi, hingga rencana kenaikan minyak Dexlite dan Pertalite sangat dikeluhkan oleh masyarakat Kabupaten Ketapang Kalimamtan Barat.
BBM bersubsidi merupakan urat nadi perekonomian masyarakat, kalau asupannya kurang, pasti perekonomian tersendat.
Jober (Joen Bersama) penampungan minyak terbesar di Sukaharja Kabupaten Ketapang, Kal-Bar, serta diminta kepada Pemda Kabupaten Ketapang dan Sales Repentase (RS) Pertamina harus bijak dalam menyikapi keluhan masyarakat ini.
Seperti di desa-desa pedalaman salah satunya di Desa Air Hitam Kuala Jelai, banyak peternakan ikan yang mati karena kekurangan asupan BBM untuk oxigen.
Toni salah satu masyarakat diperdalaman mengatakan, salah satunya saja di Desa Bayam Raya Kecamatan Jelai hulu, dan masih banyak lagi di tempat lainnya yang tidak ada listrik untuk penerangan perkampungan, Kepala Desa Bayam Raya rela menganggarkan demi kepentingan masyarakatnya agar bisa menikmati listrik dan sejahtera.
“Meskipun dengan jatah waktu tertentu dan bisa dinikmati masyarakat di saat malam hari tiba, tentunya mesin Dompeng yang memerlukan minyak Solar bersubsidi menjadi hambatan sekarang bagi mereka, dengan terjadinya pengurangan minyak solar bersubsidi yang langka, tidak adanya penambahan koata BBM, dan juga kenaikan pada minyak Dexlite serta partalite tentunya menjadi persoalan dikalangan masyarakat,” katanya, Sabtu (29/8).
Ia menambahkan, Apalagi bagi masyarakat khusus di daerah pedalaman, masyarakat berharap secepatnya pemerintah dan Pertamina bisa mangambil solusi yang terbaik serta kebijakan agar pengguna solar bersubsidi dimudahkan demi kepentingan perekonomian masyarakat.
Sementara itu, Ali salah satu masyarakat juga angkat bicara bahwa perlu adanya pemantauan juga pada SPBE yang terkadang adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Sehingga jatah minyak solar bersubsidi tidak diberikan ke Nelayan yang sebagian hak mereka dizolimi, karena diduga adanya unsur penyimpangan yang dilakukan di lapangan,” pungkasnya. (Tim).