PANGKALPINANG, Asatuonline.id – Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen) membantah keras isu yang menyebutkan bahwa dia membekingi tempat prostitusi di Kota Pangkalpinang. Dua lokalisasi tersebut yakni Parit Enam dan Teluk Bayur.
Sekedar diketahui dugaan pungli di tempat lokalisasi ini sudah masuk ranah hukum setelah warga berinisal SW dan CE melapor ke Polsek Bukit Intan.
“Ada yang menyebutkan bahwa saya membekingi tempat tersebut, silahkan dibuktikan, dihukum, demi Allah saya sepeserpun tidak menerima yang namanya uang sogok, kalau saya menerima, saya dikantet peter (dirobek petir-red) siang ini (kemarin-red), jelas ya, saya siap digantung, ini janji saya sama Allah, saya siap dituntut hukum, secara pertemanan saya tidak ada masalah, ” jelas dia
Kepada wartawan saat menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021dan peresmian Kantor PWI Bangka Belitung, Selasa (9/2/2021).
Ditambahkan Molen begitu dia biasa disapa, Pemkot Pangkalpinang akan tetap menutup dua kawasan prostitusi Teluk Bayur dan Parit Enam. Katanya, penutupan dua lokalisasi tersebut, masih menunggu anggaran.
“Kami masih menunggu anggaran, anggaran turun kami akan segera menutup Teluk Bayur dan Parit Enem tidak ada tending eling lagi ini selesai (Teluk Bayur dan Parit Enam-red), kami masih mempersiapkan kebutuhannya mudah-mudahan selesai bulan ini, maaf walau mereka PSK, tapi mereka manusia juga yang harus kami manusiawi juga,” katanya.
Sebelumnya, Polsek Bukit Intan masih mendalami kasus dugaan pungli di lokalisasi Parit Enam yang diduga dilakukan salah satu ormas di Pangkalpinang dan oknum wartawan. Pihak kepolisian hingga berita ini diturunkan sudah melakukan pemeriksaan saksi pelapor dan memanggil saksi terlapor.
“Kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Ini masih kita periksa pelapor dan yang punya uang, nanti selesai diinterogasi baru kita gelar apakah perkara ini bisa dalam penyidikan. Masuk penipuan atau pungli akan kami pelajari,” kata Kapolsek Bukit Intan, Kompol Evry Susanto..(bm)
