Pangkal Pinang, Asatu Online– Pemerintah Kota Pangkalpinang menunjukkan keseriusannya dalam membangun daerah berbasis data dengan menghadiri Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Pangkalpinang, Selasa, 8 April 2025. Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go, hadir mewakili Wali Kota dalam kegiatan tersebut yang digelar di ruang rapat kantor BPS.
Acara ini menyoroti dua indikator strategis: perkembangan inflasi Maret 2025 serta pertumbuhan ekonomi Kota Pangkalpinang pada Triwulan IV 2024. Kedua data ini menjadi dasar penting dalam merumuskan kebijakan daerah, terutama dalam merespons dinamika ekonomi nasional dan global.
Dalam sambutannya, Sekda Mie Go mengapresiasi profesionalisme BPS dalam menyajikan data yang akurat dan terpercaya. Ia menegaskan bahwa data statistik memainkan peran sentral dalam mendukung perencanaan pembangunan, pengendalian inflasi, dan pengambilan kebijakan berbasis bukti.
“Data bukan sekadar angka, tetapi menjadi arah kebijakan. Inflasi dan pertumbuhan ekonomi harus terus dimonitor agar kebijakan yang diambil benar-benar menjawab tantangan riil di lapangan,” ujar Mie Go.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi dalam mengendalikan inflasi, dengan memetakan komoditas penyumbang utama dan mencari solusi bersama demi menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Kepala BPS Pangkalpinang, Dewi Savitri, dalam paparannya menyampaikan bahwa inflasi bulan Maret 2025 dipengaruhi oleh pergerakan harga sejumlah komoditas pangan dan jasa. Sementara itu, data pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2024 menunjukkan tren positif di beberapa sektor, meski tantangan global tetap menjadi perhatian.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan OPD, instansi vertikal, dan media massa. Sesi diskusi terbuka yang menjadi bagian dari acara mendorong interpretasi data yang lebih mendalam serta potensi sinergi lintas sektor.
Pemerintah Kota Pangkalpinang berharap rilis rutin dari BPS ini terus menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.