Museum Timah Indonesia Mentok, Sarana Edukasi Sejarah bagi Pelajar

Bangka Barat, Asatu Online-— Museum Timah Indonesia (MTI) Mentok menjadi destinasi favorit para pelajar yang ingin belajar tentang sejarah timah di Indonesia. Terletak di Kabupaten Bangka Barat, museum ini tidak hanya menawarkan pengetahuan sejarah tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi yang penting.

Dibangun pada tahun 1915, bangunan MTI Mentok merupakan cagar budaya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Museum ini rutin dikunjungi oleh pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari anak usia dini hingga mahasiswa. Selain menjadi pusat edukasi, MTI Mentok juga menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Bangka Barat.

Pada Rabu (2/10/2024), siswa-siswi TK Stannia bersama guru dan orang tua berkunjung ke MTI Mentok untuk belajar dan melihat langsung berbagai koleksi yang dipamerkan. Kepala Sekolah TK Stannia, Suparningsih, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan mengenalkan sejarah Kota Mentok dan perkembangan timah kepada para siswa.

“Dengan memperkenalkan benda-benda bersejarah yang ada di museum, dan dibantu oleh penjelasan dari pemandu, kami berharap anak-anak dapat memahami sejarah Kota Mentok serta peran penting timah dalam perkembangan wilayah ini,” ujar Suparningsih.

Antusiasme tidak hanya datang dari siswa, tetapi juga dari para orang tua yang turut serta dalam kunjungan tersebut. Salah satu orang tua siswa, Khusnul Khotimah, mengungkapkan bahwa kunjungan ke museum ini memberikan pengalaman belajar yang berharga, baik bagi anak-anak maupun orang tua.

“Kunjungan ini sangat bermanfaat, karena kami dan anak-anak bisa belajar tentang sejarah timah secara langsung,” kata Khusnul.

Sementara itu, salah satu siswa TK Stannia, Khaira, mengaku sangat senang bisa mengunjungi Museum Timah Indonesia Mentok.

“Saya senang sekali bisa ke museum bersama teman-teman, guru, dan ibu. Banyak hal menarik yang bisa dilihat, seperti patung, timah, lukisan, dan masih banyak lagi,” ujar Khaira dengan penuh semangat.

Kunjungan seperti ini diharapkan dapat memperkaya wawasan para pelajar sejak dini, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya lokal.

Laporan wartawan : Yani

Sumber : www.timah.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *