Bangka Selatan, Asatu Online — Komunitas Pemuda Pemudi Berkarya (Pepaya) di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan, kini dapat berbangga hati memiliki workshop yang layak dan nyaman untuk mengolah barang bekas menjadi produk yang bernilai guna dan bernilai ekonomi. Hal ini terwujud berkat dukungan dari program CSR PT Timah.
Impian Komunitas Pepaya untuk memiliki dan mengembangkan workshop akhirnya dapat direalisasikan dengan bantuan dari PT Timah. Meski secara bertahap, kehadiran workshop ini menjadi langkah awal yang signifikan bagi komunitas untuk terus berkembang.
Ketua Komunitas Pepaya, Iwan, mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun mereka telah konsisten mengolah barang bekas yang didaur ulang menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi. Konsistensi dan komitmen ini menarik perhatian PT Timah, yang kemudian memberikan dukungan untuk pengembangan komunitas Pepaya.
Program CSR PT Timah yang berkelanjutan ini dimulai dengan pembangunan workshop baru, yang bertujuan untuk memudahkan anggota komunitas dalam menyalurkan kreativitas mereka dalam mengolah barang bekas.
“Dampak dari adanya workshop baru ini sangat terasa. Kami bisa bekerja dengan lebih leluasa dan tentunya dengan lebih nyaman,” ujar Iwan, Jumat (9/8).
Iwan juga menyebutkan bahwa anggota komunitas semakin bersemangat dalam mengolah barang bekas menjadi berbagai produk menarik. Mereka mulai mempromosikan produk-produk tersebut dan memperkenalkan manfaat dari pemanfaatan barang bekas.
Workshop baru ini juga menjadi daya tarik bagi anggota baru yang ingin menyalurkan kreativitas mereka. Beberapa orang baru telah bergabung dengan komunitas, yang sejalan dengan impian mereka untuk mengembangkan komunitas ini sebagai wadah bagi pemuda-pemudi di Desa Rias.
“Hampir setiap malam teman-teman berkumpul di sini sejak adanya workshop baru. Ini membuat mereka lebih semangat. Dulu, workshop kami sempit dan penerangannya redup, tapi sekarang kami sudah merasa nyaman saat berkumpul,” tambahnya.
Saat ini, mereka dapat memanfaatkan workshop dengan maksimal. Iwan berharap PT Timah, sebagai bagian dari anggota holding pertambangan MIND ID, dapat terus membina dan mendukung mereka.
“Saat ini kami masih menjalankan pekerjaan seperti biasa, serta sedang mengerjakan properti untuk karnaval dan trophy untuk perlombaan dalam rangka perayaan 17 Agustus,” jelas Iwan.
Iwan juga menyadari bahwa mengelola bengkel dan usaha bersama dengan sumber daya manusia yang beragam bukanlah hal yang mudah. Namun, bantuan dari PT Timah sangat membantu, dan kini mereka tinggal mengoptimalkan apa yang sudah ada.
“Kami berterima kasih kepada PT Timah atas bantuannya. Semoga ke depannya PT Timah dapat terus membina kami, membantu pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan, serta menjaga dan mengembangkan kerja sama yang telah terjalin ini,” tutup Iwan. (**)