Foto : Sebelah kiri Nurdin dan sebelah kanan Khailani
Sungailiat, Asatu Online – Rencana rehabilitasi Stadion Orom tahun 2024 terpaksa ditunda karena masalah anggaran yang tidak mencukupi. Nurdin Bayu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka yang saat proyek dikerjakan menjabat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk proyek rehabilitasi ini, menjelaskan bahwa pada awal tahun 2023 sudah terjadi kontrak untuk rehabilitasi lapangan bola Orom. Sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), pembangunan agregat dijadwalkan sebesar 70 persen dan bangunan sebesar 30 persen, sementara penanaman rumput dianggarkan terpisah untuk tahun 2024 sebesar Rp 2,5 miliar.
“Kami diawasi oleh pihak kejaksaan dan Kejari untuk pendampingan proyek sesuai anggaran tahun 2023, meski saya sudah mutasi ke Dinas Pertanian dan Pangan pada September 2023,” kata Nurdin, Rabu (31/7/2024).
Namun, Nurdin mengungkapkan ,”bahwa karena cuaca ekstrem, hanya skala agregat yang menjadi prioritas. Dana sebesar Rp 1,9 miliar untuk anggaran 2023 tidak hanya dialokasikan untuk rumput, sehingga dialokasikan lagi Rp 2,5 miliar untuk tahun 2024. Meskipun demikian, dana dari APBD tidak mendukung karena harga rumput yang cukup tinggi, sehingga proyek rehabilitasi ini harus ditunda dan kemungkinan dilanjutkan kembali pada tahun 2025.”
Khailani, Kabidpora Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Bangka, menambahkan bahwa rehab Stadion Orom dianggarkan tahun 2023 sebesar Rp 2 miliar, namun hanya Rp 1,9 miliar yang digunakan untuk keperluan lapangan. Sisanya digunakan untuk keperluan lain termasuk pemasangan pipa agar rumput tidak tergenang air, ruang wasit/pemain, toilet, tribun, tangga alternatif, dan sarana pendukung lainnya.
“Semua pengerjaan proyek ini diawasi oleh konsultan pengawas, pengawas PU, dan pengawas kejaksaan karena kami tidak mau membeli kucing dalam karung. Kami perlu teliti untuk menghindari adanya temuan yang bisa menjadi masalah,” jelas Khailani.
Ia juga menyebutkan bahwa kondisi Stadion Orom saat ini masih ditumbuhi rerumputan dan berharap kondisinya tetap baik. “Harapan kami kalau proyek ini selesai tahun ini, maka bisa digunakan untuk latihan tim Porprof. Namun kebijakan Pemkab Bangka membuat proyek rehab ini ditunda karena anggaran yang tidak mencukupi,” tambahnya. (Sari)