Jumli Jamaluddin (Foto : dok.Asatu Online)
Pangkalpinang, Asatu Online – Pasar pagi di Kota Pangkalpinang terus menjadi sorotan masyarakat karena kondisinya yang semakin semerawut dan terkesan kumuh. Keluhan ini datang dari pedagang dan pengunjung yang merasa sangat terganggu.
Dari pantauan Asatu Online di lapangan, terlihat bahwa keadaan pasar pagi ini mengganggu pengguna jalan yang melewati area tersebut. Sampah berserakan di mana-mana, dan kios-kios di lantai dua tampak sepi dan rusak akibat hujan dan panas, menciptakan kesan kumuh dan bau tak sedap.
Situasi pasar pagi yang telah lama menjadi keluhan masyarakat seharusnya menarik perhatian pihak berwenang, termasuk Pemerhati Kebijakan Publik, Jumli Jamaluddin.
Jumli Jamaluddin, yang juga Ketua LP5 Babel dan mantan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bangka Belitung, telah menyoroti masalah ini sejak beberapa tahun lalu.
Dia meminta pihak eksekutif dan legislatif di Kota Pangkalpinang untuk melakukan perbaikan dan penataan pasar pagi yang merupakan pusat perdagangan tradisional penting di ibu kota provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
“Perbaiki dan tata pasar pagi ini karena merupakan pusat perdagangan tradisional penting di ibu kota provinsi
Babel,” terangnya.
Jumli berharap agar pihak berwenang benar-benar memberikan perhatian khusus pada permasalahan pasar pagi ini, tanpa campur tangan politik.
“Meskipun sudah ada dasar hukum seperti Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tahun 2019 dan peraturan walikota pangkal pinang nomor 56 tahun 2017, tampaknya penanganan masalah ini belum optimal,” ujar Jumli lagi.
Dengan kondisi pasar pagi yang semakin memprihatinkan, Jumli berharap tindakan konkret akan segera diambil untuk menjaga kebersihan dan keteraturan pasar yang sangat vital ini. (red)