Terkait Perkara Tipikor di RSUP Babel, dr Astrid : Kami Menghormati Sepenuhnya Proses Hukum Sedang Berjalan

  • Share

RSUP Provinsi Bangka Belitung ( Foto : jenni Deteksi Pos)

Bangka, Asatu Online – Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi Bangka Belitung dr Astrid Ira Ajeng tidak mempermasalahkan tudingan PJ Gub Suganda adanya maling besar di RSUP Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Begitu juga dengan adanya penyelidikan tipikor dari Polres Bangka terkait proyek MOT ruang operasi atau Modular Operating Theatre di lantai 3 RSUP Air Anyer tersebut.

Dirinya menanggapi santai tudingan yang dialamatkan kepada RSUP Provinsi Babel. Menurut dr Astrid Ira Ajeng, pihak RSUP Provinsi Bangka Belitung selalu senantiasa sepenuhnya menghormati proses hukum yang sedang berjalan saat ini.

“Waalaikumsalam. Kami menghormati sepenuhnya proses hukum yang sedang berjalan saat ini. Terima Kasih,” jawabnya singkat kepada Asatu Online, Jumat (16/6/2023) melalui pesan singkat.

Sebelumnya dikabarkan, RSUP Provinsi Babel ini kembali membuat heboh. Bukan heboh prestasi yang mencuat, namun heboh diduga menjadi sarangnya dugaan Tipikor.

Beberapa hari yang lalu RSUP Provinsi Babel ini viral lantaran adanya tudingan PJ Gubernur Suganda Pasaribu diduga menjadi sarang maling besar yang menghebohkan Provinsi Babel.

Menurut Suganda, maling besar proyek yang membuat heboh itu diduga terjadi di salah satu Rumah Sakit milik Pemprov Babel. Tak tanggung-tanggung nilai maling besar proyeknya pun disebut menembus angka fantastis yakni seratus milyiar.

” Di Rumah Sakit ***. Saya dengar angkanya fantastis seratus milyar,” singkat sumber yang minta indentitas nya untuk dirahasiakan ini.

”Siapa. Malingnya, anda (wartawan-red) pasti sudah tahu,” pungkasnya, Kamis (15/6/2023) melalui pesan singkat kepada awak media.

Kemudian, muncul lagi kasus dugaan tipikor dengan angka yang tidak sedikit. Disinyalir masuk katagori proyek mangkrak, Tipikor Polres Bangka saat ini sedang mengusut kasus dugaan korupsi proyek senilai Rp 6 milyar di RSUP Air Anyer. Proyek itu dilaksanakan pada tahun 2021.

“Proyek MOT ruang operasi atau Modular Operating Theatre di lantai 3 RSUP Air Anyer hingga sekarang tidak bermanfaat. Proyek MOT mangkrak bisa di bilang Total Lost sebab tidak ada azaz manfaatnya ,” ungkap sumber, Kamis (15/6/2023).

Dikatakannya jika proyek MOT dilaksanakan oleh kontraktor dari luar Bangka Belitung (Babel).

“Dari luar Babel yang melaksanakan proyek MOT,” ujarnya.

“Holpi selaku PPK proyek sudah dilakukan pemeriksaan oleh Tipikor Polres Bangka,” tukasnya.

Terkait dengan hal ini, Kapolres Bangka AKBP Taufik Noer membenarkan jika saat ini penyidik sedang mengusut kasus dugaan korupsi proyek senilai Rp 6 milyar di RSUP Air Anyer.

“Ya ditunggu saja Mas, kan semua masih berproses ya,” ucapnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (15/6/2023).

Sementara itu, Holpi selaku PPK proyek MOT menyanggah kalau dirinya diperiksa Polisi terkait proyek MOT. Holpi mengaku hanya bertemu Polisi dan hanya ngobrol biasa, bukan diperiksa.

“Hanya ditanya saja, bukan diperiksa,” jelas Holpi, Kamis (16/4) malam melalui pesan singkat Whats App.

Namun sangat disayangkan, Holpi tidak mau menyebutkan nama perusahaan yang mengerjakannya serta nama pemborongnya. Walaupun sudah didesak, tetap saja Holpi tidak mau menerangkannya. Holpi juga tidak mengetahui kalau ada tudingan PJ Gub Suganda terkait maling besar itu ada di RSUP Air Anyer.

“Nanti kita ketemu ya Pak,” jawab Holpi kepada awak media. (mn)

Loading

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *