Jakarta, asatuonline.id – Lebih kurang lima kepala keluarga (KK) korban penggusuran Jakarta International Stadium (JIS), merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah ditenda biru.
Ironisnya, Mereka tinggal di sebuah tenda dengan berdesak-desakan, namun demikian, warga korban gusuran masih bisa bersyukur dengan kondisi mereka saat ini.
Dari pantauan asatuonline.id, Keberadaan tenda tersebut terletak di depan gerbang masuk Kampung Susun Bayam Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Korban Penggusuran Megaproyek Jakarta International Stadium (JIS) bernama Agus (42) mengatakan, sejak 2008 telah tinggal di kampung bayam dengan bekerja sebagai pengemudi ojek online (Gojek).
Oleh sebab itu, kita tidak akan meninggalkan kampung bayam sebelum mendapatkan Kampung Susun Bayam, kata Agus.
Agus menambahkan, kesehatan warga di dalam tenda yang dihuni 5 Kepala Keluarga ini sangat terganggu kesehatannya akibat debu dan polusi udara.
Belum lagi di tengah musim hujan terkadang banjir, tenda bocor sehingga membuat bagian dalamnya basah dan kotor, ucap Agus saat dikonfirmasi Asatuonline.id, Sabtu (22/4/2023).
Lebih lanjut, Agus mengatakan, meski surat keputusan penempatan unit sudah digenggam, tapi hingga kini, menurut Agus, kami sama sekali belum diberikan kesempatan menempati hunian yang dijanjikan oleh mereka, ucap Agus.
“Harapannya dari kita, Presiden Jokowi dapat memperhatikan permasalahan Kampung Bayam dan Jakpro dan serta warga yang terdampak segera menghuni Rusun Kampung Bayam,” pungkasnya.