Alkes RSUD yang tergeletak dihalaman RSUD Soekarno sudah berbulan- bulan ditelantarkan (Foto : Dokumentasi)
Bangka, Asatu Online – Setelah pengunjung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Bangka Belitung merasa prihatin atas kinerja PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen) yang telah menelantarkan Alat -alat Kesehatan yang baru dibeli senilai 60 Miliar, sekarang hal itu juga disinggung juga oleh Mantan Direktur RSUD Prov.Babel Dr.Bahrun.
Kepada Asatu Online, Dr. Bahrun menuturkan, dirinya sangat prihatin dengan kinerja PPK tersebut, apalagi beliau menjabat Wakil Direktur RSUD Prov.Babel.
“Saya juga prihatin sekali, namun saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya sekarang tidak tugas di RSUD Soekarno lagi, saya di Poliklinik Pemda,” kata Dr. Bahrun, Jumat (14/10) melalui telepon.
Sementara itu Direktur RSUD Soekarno Prov.Babel Dr. Ira Astried Ajeng belum berhasil dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Sebelumnya sudah diberitakan salah seorang pengunjung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekarno Provinsi Bangka Belitung menyayangkan ada PPK dari RSUD tersebut yang menelantarkan Alat – alat Kesehatan (Alkes) untuk penunjang kinerja RSUD itu dibiarkan kepanasan dihalaman RSUD Provinsi Babel di Air Anyir Merawang Kabupaten Bangka.
Hal itu terpantau oleh Asatu Online Rabu (12/10/2022) sewaktu Asatu Online mengunjungi RSUD Prov.Babel tersebut.
Tama salah seorang pengunjung RSUD Prov.Babel asal Desa Balunijuk Kecamatan Merawang yang diberhasil dijumpai dilokasi merasa terkejut, Alkes yang dibeli dengan uang negara yang jumlahnya lebih kurang 60 Miliar dibiarkan begitu saja, semestinya Alkes tersebut disimpan didalam ruangan ber- AC karena mengingat mutu barang.
“Saya mendapat info, Alkes itu tidak boleh dibiarkan begitu saja, semestinya harus disimpan didalam ruangan tertutup dan ber- AC karena kalau dibiarkan begitu saja dijemur, akan membuat mutu barang itu cepat rusak, kita mesti menjaga mutu barang itu,” ungkap Tama.
Apalagi menurut Tama nilai harga Alkes itu sangatlah mahal, mengapa tidak disimpan ditempat yang jelas dan terlindungi.
“Ada unsur apa mereka menelantarkan Alkes dengan nilai sebesar itu,” pungkas Tama.
PPK Alkes RSUD Provinsi Bangka Belitung H.Holpi sampai saat ini masih belum memberikan penjelasannya. Beliau meminta bertemu untuk konfirmasi.
” Ketemu saja ya untuk konfirmasi,” jawab H.Holpi singkat..(acan)