Bandung, Asatu Online – Agus Satria mengungkapkan fasilitas parkir adalah suatu lokasi yang ditentukan sebagai tempat pemberhentian kendaraan yang tidak bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu kurun waktu.
Dan parkir pun salah satu pasilitas yang disediakan oleh pihak pertokoan, perkantoran dan lain lain. Di kota Bandung per parkiran terbagi antara parkiran pelataran dan badan Jalan.
Namun, perparkiran di pelataran selalu menimbulkan berbagai permasalahan, selain penguasaan dibidang usahanya, PT yang bergerak dibidang parkir tersebut justru tidak mampu memberikan perkembangan ekonomi warga setempat, ungkap Agus Satria Aktivis Manggala Garuda Putih (MGP).
Apalagi petugas parkir pelataran seperti di mall dan perkantoran hanya terpantau di pintu keluar sebagai penagih restibusi parkir, tanpa mempertimbangkan keamanan kendaraan yang terparkir.
“Dan masih banyak petugas parkir yang melakukan pemungutan terhadap pengguna kendaraan yang hanya lewat atau hanya mengantar makanan atau penumpang yang sering di lakukan para pekerja Ojol (ojek online), salah satunya pelataran Mall dan perkantoran Paskal,” sambungnya.
Agus Satria, menegaskan dengan memperhatikan hal tersebut. “PT Secure parkir berwatak Kapitalis, hanya memanfaatkan keberadaan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan, padahal dalam aturan yang parkir di bawah 10 menit tidak pungut Restibusi.”
Sementara itu, kalau seperti ini kami menduga ada pembiaran atau bahkan kongkalikong dengan pihak oknum pemerintahan untuk mendapatkan keuntungan secara bersama di luar kententuan aturan yang berlaku, tegas Agus Satria pada awak media, Selasa (5/7).
Agus menambahkan kami Manggala Garuda Putih terkait hal tersebut, selain merugikan masyarakat akan tetapi telah terjadi Lost potensi pendapatan Daerah, ini semua sudah jelas melanggar Hukum
Dan tentunya kami akan bekerja sama dengan pihak APH untuk melakukan penyelidikan terkait kecurangan yang di lakukan PT Secure Parkir dan Oknum pemerintahan.
“Kami pun akan melakukan penolakan kehadiran PT Secure Parkir di kota Bandung, yang kami nilai tidak ada sisi manfaat buat masyarakat kota bandung, terutama masyarakat yang berdekatan dengan lahan parkir yang di maksud,” imbuhnya…(*)
