Sekda Kota Pangkalpinang, Radmida Dawam
Pangkalpinang, Asatu Online – Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengatasi kesenjangan gender.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pangkalpinang, Radmida Dawam mengatakan, sebagai langkah upaya pemerintah telah memberikan peraturan yang mengakomodir responsif gender. Pemerintah Kota Pangkalpinang telah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2020 tentang pengarus utamaan gender (PUG).
“Saat ini banyak kebijakan dan pembangunan daerah yang belum mengarah terhadap hal tersebut. Sehingga diharapkan Pangkalpinang bisa menjadi kota responsif gender,” katanya, (13/4/2022).
Radmida menjelaskan, pengarusutamaan gender sendiri berasakan hak asasi manusia, keadilan, partisipatif, kesetaraan dan non diskriminatif. Perda tersebut dibuat sebagai landasan dan acuan percepatan pelembagaan PUG, dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang responsif gender.
Selain itu meningkatkan kesetaraan dan keadilan dalam kedudukan, peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan sebagai sumber daya dalam pembangunan daerah.
“Ini juga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan keadilan gender dalam bidang pendidikan, kesehatan, hukum, politik, sosial, pemerintahan dan ekonomi,” jelas Radmida.
“Perempuan juga bisa menjadi pemimpin, walaupun nantinya terdapat peran ganda yang berat dilakukan tentunya harus didukung oleh peran laki-laki yang ingin bermitra sejajar dengan perempuan.
Misalnya masak juga tidak hanya bisa dilakukan oleh perempuan, padahal laki-laki juga bisa, juga perihal pekerjaan lain, karena selama ini peran perempuan masih berpacu pada konstruksi sosial.
Saya tidak pernah mengajarkan perempuan untuk melawan kodrat, kodrat itu tidak boleh diubah. Perempuan itu hamil melahirkan menyusui, itu tidak boleh diubah. Walaupun nantinya terdapat peran ganda yang berat dilakukan tentunya harus didukung oleh peran laki-laki yang ingin bermitra sejajar dengan perempuan.
“Jika ingin berperan dalam peran publik dan domestik ada peran ganda yang berat dilakukan. Kuncinya adalah musyawarah karena jika di rumah tetap ada laki-laki yang jadi kepala keluarga,” tuturnya.