Pangkalpinang, asatuonline.id – Diduga mempunyai perasaan tidak senang terhadap Wiwik alias Amoy wartawan media online Journalarta.com dan merangkap sebagai humas CV Bangka Investama Mandiri (BIM) mitra PT Timah, ada beberapa Media Online memberitakan Wiwik mengkoordinir tambang rakyat ponton Ti Apung Jalan Laut Kampung Pasir Sungailiat Kabupaten Bangka.
Revandi Antoni Pimpinan Redaksi Journalarta.com menyampaikan, Jumat (11/3/2022), apa yang dituliskan oleh Media Online itu sudah mengarah kepada pencemaran nama baik, itu bukan produk Media.
“Perlu saya tegaskan bahwa saudari Wiwik memang wartawan saya, dan memang benar ia merangkap sebagai humas di CV BIM. Terkait isi berita di salah satu Media Online yang memberitakan Wiwik itu dilakukan tanpa kondirmasi kepada Wiwik atau Pemrednya atau pihak peusahaan CV BIM. Jadi mereka tdiak ada konfirmasi, dan sangat jelas sekali berita yang dibuat itu tidak berimbang dan sudah mengarah kepada pencemaran nama baik,” tegas Revan.
Lanjutnya,”Sepertinya oknum wartawan yang menulis berita tersebut copas atau titipan oknum wartawan yang saya nilai tidak senang atau iri dengan Wiwik, buktinya draf berita sebelum diterbitkan oleh media online itu sempat di WA (whatshapp-red) ke Wiwik dan teman-teman wartawan, maaf bila saya katakan oknum wartawan itu tidak mengerti apa itu cover both side? Narasumber dalam berita tersebut tidak jelas, dan tidak memenuhi unsur kaidah Kode Etik Jurnalistik (KEJ-Red) dan berpedoman Media Siber,” sindir Revan yang juga koordinator liputan KBO Babel.
Bahkan, diungkapkan oleh Revan, justru sangat menyayangkan oknum wartawan yang menaikkan berita copas tersebut justru kerapkali meminta bantuan dana kepada pihak perusahaan maupun pengusaha tambang lain.
“Kalau oknum wartawan itu tidak pernah meminta atau menerima sesuatu dari pengusaha tambang saya salut, dan ini bukti transfer ke rekening oknum wartawan itu, ibarat pepatah seperti menepuk air didalam dulang, kepercik muka sendiri,”ungkapnya.
Menurut Revan, persoalan ini ditenggarai oknum wartawan tersebut tidak puas dengan kecil nilai rupiah yang diberikan, selain tidak senang dengan wartawannya sebagai humas perusahaan CV BIM.
“Jadi sudahlah bersikap sok bersih dan mengaku sebagai wartawan profesional dengan beralibi menjalankan tugas fungsi kontrol, sementara anda pun masih meminta bantuan dan menerima dana dari pengusaha atau penambangan, kalau mau dapat jatah besar jangan jadi wartawan, jadilah pelaku penambang, dan mohon maaf bila kurang berkenan tapi ini saya tunjukkan kepada oknum wartawan tersebut,”imbuh Revan kembali.
Sementara itu, Wiwik mengakui memang benar dirinya bekerja di CV BIM sebagai humas dan menurutnya wajar bila ada wartawan yang menghubungi baik dilapangan maupun melalui telpon dirinya menanyakan nama media dan kartu wartawannya.
“Hal yang biasa jika ada kawan wartawan yang datang ke lapangan atau telpon saya tanya nama media dan kartu anggota wartawannya, bukan bermaksud apa-apa tapi sekarang nih banyak yang mengaku wartawan, dan sebagai laporan saya ke perusahaan CV BIM” Kata Wiwik didampingi Pimprednya..(red)