Proyek Gedung Jenazah RSUP Babel ( Foto:Asatu Online)
Sungailiat, Asatu Online -Andi Oris ST PPTK Proyek pembangunan gedung Jenazah di lingkungan RS Soekarno Hatta Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel) berlokasi di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, mengaku bangga proyeknya yang sudah molor didatangi Tim Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung (Kejati Babel).
Hal tersebut diungkapkan oleh Andi Oris kepada Asatu Online, Kamis (23/12/2021), menurut Andi Oris walaupun proyeknya sudah telat alias molor, proyeknya didatangi Tim Kejati Babel dan Tim Tipikor Polda Babel.
“Sebelum wartawan bapak datang pihak kajati pukul 08.00 wib sudah datang sampai pukul 11.00. , wartawan bapak datang pukul 13.00, Poto-poto pulang, denda kita berlaku kan, tq,” ucap Andi.
“Kemarin Tipikor Polda,” tambahnya.
Namun Andi Oris tidak menjelaskan apa pesan yang disampaikan oleh Tim Kejati Babel dan Tim Tipikor Polda Babel, walau Asatu Online sudah meminta penjelasannya berkali – kali.
Mantan Kabid di Dinas Kehutanan Babel itu tetap tidak mau menjelaskan apa yang disampaikan Tim Kejati dan Tim Polda Babel. Andi mengarahkan Asatu Online konfirmasi kepada PPK H.Holpi.
“Tanya sama PK H. Holpi selaku PPK /pimpronya saja bos …. Oke,” imbuh Andi.
Sementara itu PPK H.Holpi meminta redaksi Asatu Online untuk kelapangan hari ini Jumat (24/12), belum jelas untuk apa PPK meminta wartawan untuk kembali kelapangan lagi.
” Ketemu saja besok usai Jumat sekalian kita cek kelapangan,” tutur H.Holpi, Kamis malam ( 23/12)
Sebelumnya sudah diberitakan, Proyek gedung Jenazah RSUP Ir Siekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel) itu dibangun bersumber dari dana APBD provinsi Kepulauan Bangka Belitung senilai Rp 2.163.207.000,00 ( Dua Miliar Seratus Enam Puluh Tiga Juta Dua Ratus Tujuh Ribu Rupiah).
Dengan pelaksana PT Hana Kili nomor kontrak 445/ 001/ 03.1/ GD- Jenazah/ IX/ 2021 dengan waktu pelaksanaan hanya 100 hari kalender yang di mulai dari tanggal 10 September 2021 dan berahir 18 Desember 2021.
Berdasarkan pantauan Asatu Online pada Sabtu ( 18/12/2021), sudah telat dan realisasi progres pekerjaan baru sekitar 80 persen..(tim)