Dewan Pertanyakan Keseriusan Gubernur Promosikan Pariwisata Belitung

  • Bagikan

foto : Yoga Nursiwan

Pangkalpinang, Asatu Online – Dalam mempromosikan pariwisata pascapandemi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) khususnya di Kabupaten Belitung, Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepulauan Babel, Yoga Nursiwan menyoroti program yang dicanangkan Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman.

Diketahui, Gubernur Erzaldi Rosman sebelumnya akan menerapkan strategi dan konsep baru untuk membuka kembali sektor pariwisata pascapandemi Covid-19.

Salah satunya dengan memperbanyak event wisata pada bulan November 2021 hingga Januari 2022. Program itu pun akan dikemas seperti paket tour wisata, sehingga berkualitas.

Hal tersebut mendapat apresiasi dari Yoga Nursiwan. Sebab dengan kegiatan itu akan memperkenalkan wisata Pulau Belitung lebih luas lagi, sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung.

“Saya apresiasi niat baik Pak Gubernur, karena Belitung sekarang makin dikenal oleh para wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara.

Apalagi UNESCO telah mengakui Geopark di Belitung Timur, maka saya kira wisata Pulau Belitung sudah diakui dunia,” ungkapnya kepada wartawan siang tadi.

Namun, disisi lain Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Belitung ini mempertanyakan keseriusan Gubernur Babel dalam mempromosikan pariwisata di Pulau Belitung.

Terlebih, pengembangan pariwisata yang dicanangkan gubernur itu baru akan dilakukan diakhir masa jabatannya.

“Saya mempertanyakan kenapa baru sekarang Pak Gubernur mau mendorong pariwisata di Pulau Belitung, setelah kemarin kemarin kemana aja seolah-olah setengah hati mempromosikan wisata di Belitung,” sindir dia.

Yoga menilai banyak pekerjaan rumah yang akan ditinggalkan Gubernur Babel, terutama di sektor pariwisata. Padahal, tugas eksekutif haruslah melibatkan seluruh elemen pemerintah daerah dan stakeholder serta para pelaku budaya untuk penguatan pencanangan sektor.

“Saya melihat ada beberapa PR untuk event-event yang akan dilaksanakan di Belitung ini. Apalagi kegiatannya sekelas nasional, jadi harus dipersiapkan dengan matang dan merangkul pihak stakeholder terkait dan para pelaku budaya dan UMKM, jangan berjalan sendiri sendiri. Jangan sampai event ini sekali jalan saja dan setelah itu tidak ada lagi gaungnya,” tutup dia. (red)

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *