Foto : Papan Nama SMK 04 Pangkalpinang
Pangkalpinang, Asatu Online – Zulkifli Kepala Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) 04 Pangkalpinang kelihatan tidak senang dengan awak media saat sekolah yang dipimpinnya diberitakan terkait penarikan SPP bagi Anak tidak mampu.
Hal itu terbukti dari pesan yang disampaikan oleh Zulkifli kepada awak media, yang meminta penjelasan mengapa masalah seperti itu diberitakan, padahal menurut Zulkifli kalau lewat jalur afirmasi SPP nya dibebaskan.
“Ada apa bapak masukkan ke online, secara administrasi kalau jalur afirmasi ini IPP nya di bebaskan, kalau masalah baju kami terserah orang tuanya, kalau mau jahit sendiri silakan, yang penting sama bentuk seragamnya, kami kan tidak menjual baju, kami hanya membantu saja, kalau dak mau tidak masalah, yang penting seragamnya sama. Mohon penjelasannya, Terima Kasih,” terang Zulkifli.
Kemudian Zulkifli meminta Orang Tua Murid itu datang ke Sekolah untuk mengklarifikasi permasalahannya biar jelas dan tidak terjadi mis komunikasi.
“Silakan orang tuanya ke sekolah, agar permasalahan jelas, klarifikasi dulu lah sehingga tidak terjadi mis komunikasi. Trmk,” tuturnya.
Namun Zulkifli lupa, bahwa sudah dijelaskan berkali – kali bahwa Anak tersebut Ayahnya sudah meninggal Tiga tahun yang lalu dan Ibunya Anak tersebut sakit- sakitan, jangankan untuk kesekolah, ke rumah tetangga saja tidak mampu kalau lebih 50 meter jaraknya.
Sementara itu Syaiful Kepala Bidang ( Kabid ) SMK Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung sebenarnya sudah menyampaikan permasalah ini, namun pihak sekolah tidak tanggap.
“Masalah anak ini sudah lama saya sampaikan ke Pihak Sekolah sejak, saya kira sudah ditindaklanjuti karena saya WA langsung ke Pak Arianto Wakil Kepala Sekolah karena saat itu Kepsek sedang kena covid,” imbuhnya.
“Tepatnya tanggal 17 Agustus 2021 saya sampaikan ke Pihak Sekolah,” tambahnya.
Sebelumnya sudah diberitakan, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang diterbitkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bangka kelihatannya tidak berlaku atau diabaikan oleh pihak Sekolah Menengah Kejuruan Pelayaran ( SMK O4 ) Pangkalpinang.
Pasalnya, pihak SMK 04 Pangkalpinang itu tetap memungut SPP dari Anak yang dikatagorikan tidak mampu, padahal Anak tersebut memang benar – benar tidak mampu dan sudah dibuktikan oleh SKTM dari Dinas Sosial Kabupaten Bangka.
Hal itu diketahui berdasarkan keluhan LN Ibunya Anak tersebut kepada Asatu Online Minggu ( 3/10) di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, LN mengatakan Anaknya diminta membayar Uang SPP untuk Empat Bulan sejumlah Rp 300.000,- sementara dirinya tidak ada uang.
” Pak, Anak Saya diminta membayar SPP untuk Empat Bulan sejumlah Rp 300.000,- sementara Kami buat makan juga susah,” ujarnya.
Lanjut LN, padahal sudah menyerahkan SKTM kepada pihak sekolah, namun pihak sekolah tetap meminta membayar Uang SPP.
“Ada SKTM sudah diserahkan ke Sekolah dan Baju Seragam juga tidak diberikan pihak Sekolah karena kami tidak ada duit untuk membayar Rp 2.000.000, padahal Anak Saya masuk SMK 04 Pangkalpinang melalui jalur a
firmasi,” jelas LN..(man)