Belitung, Asatuonline.id . Warga Desa Perawas Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung mengeluhkan, aktifitas pengurugan Kulong eks tambang Kaolin menyebabkan Jalan Raya Membalong Belitung menjadi becek dan kumuh.
Beberapa Dum Truk bermuatan Tanah Hitam bercampur Air lalu lalang
di Jalan Raya Membalong dan ada juga Tanah Hitam yang berceceran di sepanjang jalan.
Sehingga menyebabkan jalan Raya Membalong menjadi licin dan berdebu dan juga beberapa pengendara Roda Dua pernah terjatuh akibat licinnya badan jalan.
Didi warga Dusun Kelekak Usang mengatakan, kotornya jalan dikarenakan banyaknya tanah urugan yang jatuh dan juga banyaknya Tanah bekas Roda Dum Truk yang ikut mengotori jalan.
“Sabtu kemarin (17/4/2021), sepulangnya Saya berjualan sekitar jam 19.00 Wib, saat itu kondisi jalan gelap, padahal Saya bekendaraan dengan kecepatan hanya 40 Kilo Meter perjam, namun disaat melintas didepan aktifitas pengurugan, kondisi jalan licin dan ahirnya Saya terjatuh namun tidak begitu parah,” ucap Didi, Selasa (20/4/2021) di Belitung.
Seharusnya, Didi menerangkan, pihak Pengelola Urugan membersihkan jalan, jangan dibiarkan mengotori Jalan Raya.
“Semestinya jalan dibersihkan dengan disiram dengan Pompa Air,” imbuh Didi.
Terpisah, Kepala Desa Perawas Yahya tempohari pernah memostingnya di facebook kata – kata “Memangnya jalan Bapaknya”
Kepada awak media melalui sambungan telpon juga, Yahya membenarkan prihal postingannya, namun sewaktu ditanya oleh awak media tentang status lahan, kata Yahya lahan itu memiliki Surat Tanah.
“Ada Surat Tanah, tetapi lokasi itu eks Tambang semua,” ujarnya.
Sementara itu Very Pengurus lahan saat dihubungi melalui sambungan telpon mengatakan lahan tersebut ada Sertifikatnya.
“Tanah itu punya Bos Yusnandar dan Suratnya Bebentuk Setifikat, luasnya Setengah Hektar,” ucap Very…(kandar).