Pangkalpinang, Asatu Online– Menjelang bulan suci Ramadhan, Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pangkalpinang, Yosev Alexander Putra Surbakti, turun langsung ke Daerah Raskin, Kelurahan Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, untuk menyalurkan bantuan sembako kepada warga kurang mampu. Aksi sosial ini disambut haru oleh masyarakat yang selama ini hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Dipimpin langsung oleh Yosev Alexander, GMKI Pangkalpinang menyalurkan paket sembako berisi kebutuhan pokok kepada warga Raskin yang selama ini berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami ingin berbagi dan meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah bersiap menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga bantuan ini bermanfaat dan membawa kebahagiaan,” ujar Yosev, Selasa (25/2/2025).
Kehadiran GMKI disambut antusias oleh warga dan Ketua RT 08, Sri, yang mengaku terharu dengan kepedulian yang diberikan.
“Ini bukan pertama kalinya GMKI datang membantu kami. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian mereka. Bantuan ini sangat berarti bagi warga yang sedang kesulitan ekonomi,” ungkapnya.
Bagi warga Raskin, bantuan sembako ini lebih dari sekadar bantuan materi. Ini adalah bentuk nyata kepedulian antarumat dan solidaritas tanpa sekat.
“Di saat hidup makin sulit, perhatian seperti ini sangat menyejukkan. Kami merasa tidak sendiri,” ujar salah seorang warga yang menerima bantuan.
Kegiatan bhakti sosial ini juga menjadi ajang silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat. Yosev menegaskan, GMKI akan terus hadir untuk membantu sesama tanpa memandang latar belakang.
“Kami percaya kepedulian tidak mengenal batas. Selama masih ada yang membutuhkan, kami akan terus bergerak,” katanya.
Masyarakat berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk turut berbagi.
“Semoga tidak hanya GMKI, tapi banyak lagi yang peduli dengan nasib warga kecil seperti kami,” ujar warga lainnya.
Aksi nyata GMKI Pangkalpinang hari ini menjadi bukti bahwa kepedulian tidak sekadar kata-kata. Di tengah kesulitan, masih ada tangan-tangan yang terulur untuk membantu. Bhakti sosial ini bukan hanya soal berbagi sembako, tetapi juga menghadirkan harapan dan semangat baru bagi mereka yang membutuhkan. (Yani)