Kelangkaan Gas Bikin Pedagang Angkringan di Jepara Terjepit, Retno: Kami Terpaksa Beli Gas dari Teman

  • Share
oplus_2

Retno pedagang angkringan. Foto: Istimewa 

Jepara, Asatu OnlinePedagang angkringan di Jalan Mutiara Raya, Bandengan, Jepara, menghadapi tantangan besar akibat kelangkaan gas elpiji yang sudah berlangsung selama tiga hari terakhir. Retno, salah satu pedagang angkringan yang sudah lama berjualan di kawasan tersebut, mengaku kesulitan mendapatkan gas dengan harga normal, yang kini melonjak hingga Rp25.000 – Rp27.000 per tabung.

“Kelangkaan gas ini sangat menyusahkan kami sebagai pedagang angkringan. Bahkan, saya sampai harus beli gas dari teman, bukan dari agen atau pengecer resmi,” ujar Retno dengan nada prihatin saat ditemui pada Selasa (4/2/2025).

Angkringan Retno dikenal dengan sajian otentiknya seperti sate keong, ati ayam, bakso tahu, gorengan serta minuman khas seperti air jahe yang menjadi favorit pelanggan. Selain itu, sambal unik perpaduan bumbu soto dan rawon menjadi ciri khas angkringannya yang banyak diminati warga sekitar.

Namun, kelangkaan gas membuat Retno harus memutar otak agar tetap bisa melayani pelanggan dari pukul 16.30 hingga 23.00 WIB. “Biasanya saya beli gas di pengecer dekat sini, tapi sekarang stoknya kosong semua. Harga juga sudah tidak masuk akal,” tambahnya.

Retno mengungkapkan, kenaikan harga gas ini tidak hanya berdampak pada operasional angkringannya, tetapi juga pada keuntungan harian yang semakin menipis. “Kalau terus begini, kami pedagang kecil yang paling kena dampaknya. Modal bertambah, tapi harga jual tidak mungkin kami naikin terlalu tinggi karena kasihan pelanggan,” keluhnya.

Situasi ini tidak hanya dirasakan oleh Retno, tetapi juga oleh pedagang kecil lainnya di wilayah Jepara. Banyak dari mereka yang mengandalkan gas untuk memasak menu harian, sehingga kelangkaan ini membuat aktivitas jual-beli terganggu. Beberapa pedagang bahkan terpaksa mengurangi jumlah produksi atau mengubah metode memasak demi menghemat penggunaan gas.

“Kami berharap ada solusi cepat dari pihak terkait, agar pasokan gas kembali normal. Kalau seperti ini terus, bisa-bisa kami harus tutup sementara,” ujar Retno menutup percakapan.

Dengan kondisi seperti ini, para pedagang kecil di Jepara berharap pemerintah atau pihak terkait segera turun tangan untuk mengatasi kelangkaan gas yang menyulitkan mata pencaharian mereka. Sebab, bagi pedagang seperti Retno, kelancaran pasokan gas bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keberlangsungan hidup. (Wh)

Loading

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *