Bangka, Asatu Online – Sejumlah warga mengeluhkan tingginya biaya pembuatan surat keterangan sehat jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Samsi Jacobalis yang mencapai Rp280 ribu. Selain itu, dokter yang bertugas melakukan pemeriksaan baru tiba sekitar pukul 10.00 pagi, menyebabkan antrean panjang dan warga harus menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan.
Salah satu warga, Maya (nama samaran), mengaku terkejut dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan surat tersebut. Menurutnya, harga tersebut terlalu mahal, terutama bagi masyarakat yang kondisi ekonominya terbatas.
“Saya butuh surat ini untuk melamar pekerjaan, tapi harganya sangat memberatkan. Saya kira paling mahal Rp100 ribu, ternyata sampai Rp280 ribu,” ujar Maya kepada Asatu Online, Sabtu (1/2/2025).
Selain biaya yang tinggi, warga juga mengeluhkan sistem pelayanan yang dinilai kurang efektif. Pasalnya, dokter yang bertugas baru datang sekitar pukul 10.00 pagi, sementara warga sudah mengantre sejak pagi.
“Saya datang jam 7 pagi karena takut antrean panjang. Ternyata dokter yang memeriksa baru datang jam 10. Jadi kami menunggu lama tanpa kepastian,” kata Lina, warga lainnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh beberapa warga lain yang menilai bahwa harga surat keterangan sehat jiwa seharusnya lebih terjangkau, mengingat dokumen tersebut menjadi syarat penting dalam berbagai keperluan administrasi.
“Kalau memang ini aturan pemerintah, harusnya ada kebijakan subsidi atau keringanan bagi masyarakat yang kurang mampu,” ujar Yanti, seorang pencari kerja.
Menanggapi keluhan ini, Direktur RSJD dr. Samsi Jacobalis menjelaskan bahwa biaya pembuatan surat keterangan sehat jiwa sudah sesuai dengan peraturan pola tarif yang berlaku. Menurutnya, tarif di RSJD masih lebih murah dibandingkan rumah sakit lain yang memiliki layanan serupa.
“Tarif MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) di RSJD termasuk lebih murah dibandingkan rumah sakit lain yang juga memiliki layanan ini. MMPI sendiri adalah tes kesehatan jiwa yang banyak digunakan,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Ria Agustine menambahkan bahwa proses pemeriksaan memang memerlukan waktu yang cukup lama. “Tes MMPI membutuhkan waktu sekitar 60 hingga 90 menit untuk menjawab soal yang ada dalam lembar tes. Setelah itu, jawaban akan dipindai terlebih dahulu sebelum pasien diwawancarai oleh dokter spesialis jiwa,” terangnya.
Dengan adanya keluhan ini, warga berharap pihak rumah sakit dapat mengevaluasi kembali sistem pelayanan agar lebih efisien serta mempertimbangkan kebijakan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat. (Mn)