Bea Cukai Malang melepas ekspor perdana wood pellet oleh PT. Guna Berkat Indonesia, bekerja sama dengan PT. Narwastu Mazmur Gelora. Foto: Dokumentasi.
Malang, Asatu Online – Bea Cukai Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan UMKM menuju pasar internasional. Pada Kamis (23/01/2025), Bea Cukai Malang melepas ekspor perdana wood pellet oleh PT. Guna Berkat Indonesia, bekerja sama dengan PT. Narwastu Mazmur Gelora, yang menjadi langkah awal UMKM lokal dalam menembus pasar global.
Pelepasan ekspor yang berlangsung di Jalan Mayor Damar, Pagedangan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, ini mengirimkan satu kontainer wood pellet senilai USD 2.700 ke Korea Selatan. Ekspor ini menjadi tahap awal dari target pengiriman 300 kontainer dalam dua bulan ke depan, dengan nilai devisa total yang diproyeksikan mencapai USD 810.000.
Produk wood pellet merupakan bahan bakar alternatif berbentuk silinder kecil yang terbuat dari serbuk kayu yang dipadatkan. Dengan karakteristiknya yang ramah lingkungan dan efisien, produk ini menjadi pilihan utama di pasar internasional, termasuk Korea Selatan. Tingginya permintaan terhadap wood pellet membuktikan potensi besar produk berbasis inovasi hijau untuk bersaing di pasar global.
Kesuksesan ekspor ini tidak lepas dari sinergi lintas kementerian dan lembaga. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Malang, Dwi Prasetyo Rini, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan wujud nyata dari program unggulan Bea Cukai Malang, yakni Klinik Ekspor.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa UMKM lokal memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional. Klinik Ekspor Bea Cukai Malang berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada UMKM agar mampu memenuhi standar global dan merealisasikan ekspor mereka,” ujar Dwi Prasetyo Rini.
Dalam kegiatan ini, hadir pula Kabid Fasilitas Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II sekaligus Ketua Pokja UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur, Bakhroni, serta Kepala Seksi Fasilitasi Ekspor Impor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Puspita Pramiluwati. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mendukung UMKM agar mampu bersaing di kancah global.
Ekspor perdana ini tidak hanya menjadi langkah awal bagi UMKM lokal untuk memasuki pasar internasional, tetapi juga mencerminkan optimisme bahwa produk Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Dengan target pengiriman 300 kontainer dalam dua bulan, peluang UMKM untuk berkontribusi terhadap perekonomian daerah semakin besar.
Program Klinik Ekspor Bea Cukai Malang tidak hanya memberikan edukasi dan bimbingan teknis, tetapi juga membuka akses yang lebih luas bagi UMKM untuk menjalin kemitraan dengan pasar internasional. “Kami berharap langkah ini dapat menginspirasi UMKM lain untuk memanfaatkan peluang serupa, sehingga kontribusi mereka terhadap devisa negara semakin signifikan,” tambah Dwi Prasetyo Rini.
Keberhasilan ini menegaskan bahwa dengan sinergi, inovasi, dan kerja keras, UMKM Indonesia dapat mengambil peran penting di pasar global. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa potensi lokal memiliki kekuatan untuk membawa nama Indonesia ke panggung dunia. (Wh)