Terpilihnya Muzakir Manaf, Harapan Baru Stabilitas Politik dan Kemajuan Aceh

  • Share

Banda Aceh, Asatu Online – Prosesi peusijuek (tepung tawar) untuk Gubernur Aceh terpilih, H. Muzakir Manaf (Mualem), dan Wakil Gubernur H. Fadlullah, SE, berlangsung khidmat pada Minggu (19/1/2025). Acara yang digelar oleh Badan Pemenangan Aceh (BPA) ini menjadi simbol harapan baru bagi stabilitas politik dan pembangunan Aceh ke depan.

Prosesi diawali oleh Abu Arongan mewakili ulama Aceh, diikuti Abati Seulimum sebagai perwakilan Tuha Peut Partai Aceh, serta Abi Lampisang. Acara ditutup dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan penyandang disabilitas.

Dalam sambutannya, Ketua Umum BPA H. Kamaruddin Abu Bakar menegaskan pentingnya pemerintah pusat segera merealisasikan poin-poin MoU Helsinki yang telah disepakati antara GAM dan RI sejak 15 Agustus 2005. “Kita tidak meminta banyak, hanya menagih kesepakatan yang sudah dijanjikan. Ini adalah hak Aceh,” tegasnya.

Gubernur terpilih H. Muzakir Manaf turut mengajak masyarakat Aceh bersatu membangun daerah. “Mari bersama kita bangun Aceh yang lebih maju, bermartabat, dan terbebas dari kemiskinan. Saya bertekad, apa pun rintangannya, Aceh harus keluar dari keterpurukan,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Sekjen Kelompok Koperasi Aliansi Aceh Bersatu, Mansur MY, ST, menyatakan kemenangan Mualem telah diterima luas oleh masyarakat. “Ini adalah momentum penting. Kita semua memiliki tanggung jawab membantu pemerintah. Saat ini kami tengah membentuk koperasi yang fokus pada produksi, pertanian, pertambangan, dan perikanan untuk mendukung perekonomian Aceh,” jelasnya.

Sejarawan Aceh yang enggan disebutkan namanya mengingatkan sejarah panjang perjuangan Aceh melawan penjajahan. “Aceh adalah wilayah yang tak pernah sepenuhnya dikuasai Belanda. Proklamasi RI pada 17 Agustus 1945 juga didukung oleh semangat perlawanan Aceh.

Namun, sejarah mencatat banyak janji pemerintah pusat, termasuk dari Presiden Sukarno, yang tak terealisasi. Konflik panjang hingga damai Helsinki seharusnya menjadi pelajaran agar Aceh tak kembali dikhianati,” ungkapnya. Ia berharap di era Presiden Prabowo, kesepakatan MoU Helsinki sepenuhnya dijalankan.

Acara ini dihadiri para tokoh masyarakat, ulama, petinggi partai, serta anggota DPRA dan DPRK.

Masyarakat Aceh menaruh harapan besar kepada kepemimpinan Muzakir Manaf untuk mewujudkan kemajuan, kesejahteraan, dan stabilitas politik yang berkelanjutan. (Marwan)

Loading

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *