Banda Aceh, Asatu Online – Ketua Umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), Abu H. Muhammad Ali (Abu Paya Pasi), melantik pengurus dan anggota MUNA Kota Banda Aceh pada Minggu, 15 Desember 2024. Pelantikan ini menjadi bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/2024 yang berlangsung di Dayah Bustanul Huda, Gampong Lambaro Skep, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
Acara yang dimulai pada Sabtu, 14 Desember 2024, juga diwarnai prosesi peusijuek (tepung tawar) kepada Gubernur Aceh terpilih, H. Muzakir Manaf (Mualem), Wakil Gubernur H. Fadlullah, SE, serta Wali Kota Banda Aceh terpilih, Hj. Iliza Sa’anuddin Jamal, dan Wakil Wali Kota Afzal Khalilullah.
Dalam sambutannya, Abu H. Muhammad Ali menegaskan peran strategis MUNA dalam mendukung pemerintah Aceh ke depan.
“Kita patut bersyukur memiliki pemimpin yang berkomitmen menjadikan Aceh lebih Islami. Sebagai bagian dari MUNA, kita wajib mendukung pemerintah dalam menguatkan Syariat Islam, sekaligus menjadi pilar penegakannya,” kata Abu Paya Pasi.
Ia juga mengingatkan pentingnya membangun sinergi dan menyelesaikan perbedaan pandangan melalui musyawarah agar organisasi tetap solid dan fokus pada tujuan.
Sementara Ketua terpilih MUNA Kota Banda Aceh, Tgk. Abdul Azis, menyatakan komitmennya untuk menjalin kerja sama erat dengan pemerintah, khususnya dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pengawasan penerapan Syariat Islam.
“Kami ingin memastikan bahwa Syariat Islam di Banda Aceh benar-benar berjalan dengan baik, melalui program-program nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Sedangkan anggota DPRA, Hasbalah, menyampaikan dukungannya atas pembentukan kembali MUNA Banda Aceh.
“Kehadiran MUNA sangat strategis untuk memperkuat program pemerintah terkait Syariat Islam. Kami berharap MUNA dapat membantu membimbing masyarakat menegakkan Syariat Islam secara kaffah,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang tokoh masyarakat mengingatkan bahwa MUNA telah lama berdiri sejak lahirnya Undang-Undang Pemerintah Aceh No. 11 Tahun 2006.
“Setelah sempat vakum, kita berharap MUNA bangkit kembali dengan program-program konkret yang menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Pelantikan berlangsung khidmat, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh qari terbaik, serta dimeriahkan penampilan liké Aceh pimpinan Tgk. Imum Din.
Acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh dan organisasi penting, seperti, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Anggota DPRA, Pimpinan dayah dan tokoh agama, Santri dan masyarakat sekitar.
Prosesi peusijuek dilakukan oleh Tgk. Abdul Azis, Tgk. Wahidin Al-Asyi (Ketua FPI Aceh), dan Tgk. Abati Selimeum, mencerminkan dukungan penuh masyarakat Aceh terhadap pemimpin baru dan penguatan Syariat Islam.
Dengan semangat yang ditunjukkan dalam pelantikan ini, masyarakat Aceh menaruh harapan besar pada pengurus MUNA untuk membawa perubahan nyata dan mendukung program pemerintah menuju Aceh yang lebih baik dan Islami. (Marwan)