Daerah  

Pameran Artefak Bertema Rindu Rasulullah Kembali Hadir di Bumi Kayong

Ketapang, Asatu Online –Pameran artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW yang digelar di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai kalangan. Acara ini tidak hanya dipadati pengunjung lokal, tetapi juga menarik minat rombongan dari pondok pesantren di wilayah sekitar. Pameran bertajuk Rindu Rasulullah ini menjadi momentum penting untuk mempererat cinta umat kepada Rasulullah SAW sekaligus memperkenalkan sejarah Islam melalui artefak bersejarah.

Sejak dibuka pada 27 Oktober 2024, pameran ini menghadirkan suasana religi yang kental. Gedung Pancasila, tempat berlangsungnya acara, tak pernah sepi dari pengunjung. Orang tua membawa anak-anak mereka untuk mengenalkan nilai-nilai Islam melalui artefak yang dipamerkan, menjadikan kegiatan ini sebagai ajang wisata religi sekaligus edukasi.

Acara ini digagas oleh Pondok Tahfidz Millenial Ashqaf dan Maryam College, yang memiliki visi untuk memperkuat kecintaan umat kepada Rasulullah SAW melalui pendekatan sejarah.

“Kami ingin agar rasa cinta kepada Rasulullah tidak hanya tumbuh dalam hati orang dewasa, tetapi juga mengakar dalam jiwa anak-anak kita,” ungkap KH. Luthfan Khibat A’lam, pengasuh Pondok Tahfidz Millenial Ashqaf dan Maryam College, Rabu 20 November 2024.

Pameran ini berlangsung selama enam hari, dari 27 Oktober hingga 1 November 2024. Dalam pembukaan acara, hadir Staf Ahli Bupati Ketapang Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Drs. H. Maryadi Asmu’i, M.M., yang mewakili Bupati Ketapang. Kehadirannya menandai dukungan pemerintah daerah terhadap kegiatan yang bersifat edukatif dan religius ini.

KH. Luthfan menjelaskan bahwa perjalanan artefak Rasulullah ke Kalimantan Barat dimulai dari Sintang selama tujuh hari, kemudian dilanjutkan ke Singkawang, dan kini di Ketapang.

“Selama satu bulan, pameran ini telah mewakili 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat, mencakup daerah hulu hingga hilir,” terangnya.

Ia juga menambahkan, pameran ini menjadi bagian dari upaya untuk memperkenalkan sejarah Islam secara langsung kepada masyarakat.

Selain menarik minat masyarakat, pameran ini juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri, yang turut mendukung kelancaran acara.

“Kami bersyukur atas dukungan semua pihak, mulai dari keamanan hingga masyarakat lokal yang membantu menyukseskan pameran ini,” kata KH. Luthfan.

Ia berharap Allah SWT memberikan balasan terbaik atas semua bantuan dan dukungan yang diberikan.

Artefak yang dipamerkan mencakup benda-benda bersejarah yang memiliki hubungan langsung dengan Rasulullah SAW, seperti replika pedang, pakaian, dan alat-alat rumah tangga. Setiap benda disertai penjelasan historis yang membantu pengunjung memahami nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, terutama anak-anak muda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW.

KH. Luthfan juga menyampaikan harapan agar rasa cinta kepada Rasulullah dapat terus tumbuh dan diwariskan kepada generasi mendatang.

“Semoga pameran ini menjadi media untuk menanamkan cinta kepada Rasulullah dalam hati kita dan anak keturunan kita hingga akhir hayat,” tuturnya.

Melalui pameran ini, masyarakat tidak hanya diajak untuk mengenal sejarah Islam, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan yang ada. Dengan antusiasme yang tinggi, pameran Rindu Rasulullah ini menjadi bukti bahwa kecintaan kepada Rasulullah adalah kekuatan yang mampu menyatukan umat.

Momentum ini diharapkan dapat terus menjadi agenda rutin yang menyentuh hati dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya meneladani kehidupan Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan. (Dedi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *