Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal menaiki motor Vesva jadul keliling Pangkalpinang (Foto : Ist)
Belitung, Asatu Online– Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dihadapkan pada sejumlah tantangan fiskal yang dapat memengaruhi pembangunan ekonomi dan keberlanjutan fiskal daerah di masa mendatang.
Tantangan tersebut mencakup delapan isu utama:
1. Ketergantungan pada sektor pertambangan.
2. Keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Kerusakan lingkungan dan biaya restorasi.
4. Infrastruktur yang masih terbatas.
5. Ketimpangan fiskal antarwilayah.
6. Pengelolaan utang daerah.
7. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola keuangan.
8. Tuntutan peningkatan belanja publik.
Strategi Menghadapi Tantangan
Calon Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Yuri Kemal Fadlullah, menyampaikan langkah-langkah strategis yang dapat diambil pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan ini.
1. Diversifikasi Ekonomi
Mengurangi ketergantungan pada sektor tambang dengan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
2. Efisiensi Pengelolaan Anggaran
“Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah dan memprioritaskan anggaran untuk proyek yang berdampak luas,” ujar Yuri, Sabtu (16/11/2024).
3. Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan
Membangun infrastruktur yang mendukung sektor strategis dan membuka peluang investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
4. Peningkatan Kapasitas SDM
“Meningkatkan kapasitas SDM di bidang pengelolaan keuangan dan perencanaan pembangunan diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran daerah,” lanjutnya.
Menurut Yuri, strategi ini penting untuk memperkuat struktur fiskal Babel, mengurangi kesenjangan, dan memastikan pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.“Dengan langkah-langkah ini, kami optimistis Babel dapat menghadapi tantangan fiskal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutupnya.
Laporan wartawan : Zaza