Bangka Selatan, Asatu Online– Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, menegaskan dukungannya terhadap penguatan lumbung pangan di Kabupaten Bangka Selatan. Upaya ini dinilai sebagai strategi kunci untuk memperkokoh sektor pertanian, terutama padi, guna meningkatkan kesejahteraan para petani setempat.
Erzaldi menyebutkan, Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi besar di bidang pertanian padi yang dapat dimaksimalkan guna menopang ketahanan pangan daerah. “Bangka Selatan memiliki lahan yang luas dan subur serta iklim yang ideal untuk budi daya padi. Dengan pengelolaan yang tepat, lumbung pangan di sini bisa menjadi yang terbesar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujarnya dalam pertemuan dengan petani di Desa Rias, Toboali, Kamis (5/9).
Prioritas Kesejahteraan Petani
Erzaldi, yang juga mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangka Belitung, menekankan bahwa tujuan utama program lumbung pangan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kehadiran lumbung pangan akan memberikan solusi bagi para petani dalam mengelola hasil panen, menjaga kualitas produk, serta menstabilkan harga jual padi, khususnya saat produksi melimpah.
“Selama ini, petani kerap terjebak dalam harga rendah ketika panen raya tiba. Dengan adanya lumbung pangan yang memadai, mereka bisa menyimpan hasil panen lebih lama dan menunggu saat harga lebih baik sebelum menjualnya,” jelasnya.
Selain itu, penguatan infrastruktur pertanian, termasuk lumbung pangan, juga bertujuan untuk memudahkan akses petani terhadap sarana produksi seperti bibit unggul, pupuk, serta teknologi pertanian modern yang dapat meningkatkan produktivitas.
Bangka Selatan Sebagai Sentra Lumbung Pangan
Pilihan untuk menjadikan Bangka Selatan sebagai pusat lumbung pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bukan tanpa alasan. Kabupaten ini memiliki lahan sawah yang luas dengan topografi dan sistem irigasi yang mendukung pertanian padi secara optimal.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Selatan, luas lahan sawah produktif di wilayah ini mencapai ribuan hektar. Daerah ini juga memiliki potensi besar dalam pengembangan varietas padi unggul lokal, yang bisa menjadi keunggulan kompetitif dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal dan juga untuk pasar luar daerah.
Erzaldi menekankan pentingnya sinergi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta untuk mencapai lumbung pangan yang berkelanjutan. “Dukungan pemerintah melalui kebijakan yang tepat sangat dibutuhkan. Petani harus terus meningkatkan kapasitasnya, sementara sektor swasta bisa berperan dalam teknologi, distribusi, dan akses pasar,” tambahnya.
Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Dengan peningkatan lumbung pangan di Bangka Selatan, Erzaldi optimistis sektor pertanian akan berkembang pesat, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan petani. Ia juga berharap program ini mampu memperkuat ketahanan pangan daerah, sehingga Bangka Belitung tidak lagi bergantung pada pasokan pangan dari luar.
“Jika semua pihak terlibat dan rencana ini dijalankan dengan baik, tidak hanya produksi padi yang akan meningkat, tetapi juga dampak ekonomi positif bagi daerah. Petani sejahtera, masyarakat mendapatkan pasokan pangan yang lebih terjangkau dan berkualitas,” kata Erzaldi.
Dengan pemanfaatan potensi pertanian yang ada dan pengelolaan yang baik, Bangka Selatan diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain di Bangka Belitung dalam hal pengelolaan lumbung pangan. Program ini diyakini menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (A1)