Ketum BPI KPNPA RI Tubagus Rahmad Sukendar (Foto : Dok.Pribadi)
Jakarta, Asatu Online – Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tubagus Rahmad Sukendar, buka suara terkait pembunuhan pilot Selandia Baru, Glenn Malcolm Conning, oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tubagus Rahmad menyoroti kurangnya tindakan tegas dari aparat, yang menyebabkan kelompok separatis ini semakin merajalela di Papua, Kamis (8/8/2024).
Menurut Tubagus Rahmad, pemerintah harus segera mengajak seluruh komponen masyarakat Papua, termasuk kepala suku dan tokoh agama, untuk membentuk Satgas Kendali Pemulihan Keamanan di Papua. Ini penting mengingat banyaknya korban dari masyarakat dan aparat negara akibat kekejaman OPM. Apalagi, dengan terbunuhnya warga negara asing, reputasi dan wibawa pemerintah Indonesia dipertaruhkan.
“TNI dan Polri harus bertindak lebih proaktif, tidak hanya bergerak setelah terjadi pembunuhan,” kata Tubagus Rahmad. “Pemerintah harus segera membentuk Satgas Pemulihan Keamanan yang melibatkan suku-suku di Papua untuk bekerja sama dengan aparat menjaga keamanan.”
Tubagus Rahmad juga menegaskan bahwa aparat TNI dan Polri harus bertindak tegas dan terukur. “Gerakan OPM sudah sangat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Banyak nyawa tak berdosa yang melayang, serta fasilitas umum yang dihancurkan oleh kelompok ini,” ujarnya.
Menko Polhukam Hadi Tjahyanto telah menyatakan akan bertindak tegas terhadap OPM. Hadi menekankan bahwa pilot dan penumpang adalah tenaga kemanusiaan dan kesehatan yang dikirim ke pedalaman untuk membantu masyarakat lokal. Namun, belum ada rencana penambahan pasukan TNI dan Polri ke Papua, terutama di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah, tempat insiden terjadi. “Pasukan yang ada saat ini sudah mampu menangani ancaman di wilayah tersebut,” kata Hadi.
Selandia Baru telah mengonfirmasi bahwa warganya tewas terbunuh di Papua. Juru bicara MFAT menyatakan, “Telah dipastikan bahwa pilot helikopter Selandia Baru, Glen Conning, telah tewas di daerah terpencil di Papua, Indonesia.”
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menyebut KKB membakar helikopter setelah membunuh pilotnya. “Helikopter itu mengangkut dua orang dewasa, satu bayi, dan satu anak. Para penumpang dihadang KKB setelah mendarat. Penumpang yang merupakan warga setempat selamat, namun pilot dibunuh dan helikopter dibakar,” jelas Faizal.
Insiden ini terjadi saat pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mehrtens, juga masih disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sejak Februari 2023.
Penulis : Wahyu