Mathla’ul Anwar Datangkan Guru dari Singapura

  • Bagikan

Pendidik dari Singapura Ummi Khadijah (kiri) saat bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mathla’ul Anwar pada pembukaan Training bagi guru MAGS di Menes Pandeglang Banten baru-baru ini (Foto: Humas Mathla’ul Anwar)

Menes, Pandeglang, Asatu Online – Perguruan Mathla’ul Anwar di Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten terus meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melanjutkan kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya dengan Ummi Khadijah Abu Bakar, seorang pendidik warga Singapura yang membantu Mathla’ul Anwar Global School (MAGS) secara volunteer

Direktur MAGS, Husnul Mubarak dalam perbincangan denganwartawan, Minggu (4/8/2024) di Menes Pandeglang mengemukakan, Ummi Khadijah secara rutin datang setiap empat bulan sekali ke MAGS untuk memberikan pelatihan bagi semua guru di MAGS dan guru yang lain seperti di Tahfidz Qur’an Mathla’ul Anwar (Taqurma), MTs Mathla’ul Anwar, dan TK Mathla’ul Anwar.

“Setiap kunjungan, Ummi tinggal selama tiga sampai empat hari di lingkungan Mathla’ul Anwar. Biasanya beliau meminta tinggal di asrama Taqurma. “Mungkin kare alamnya yang hijau dan asri,” katanya.

Husnul menuturkan, Ummi asal Singapura itu menjadi inspirasi bagi MAGS sebagai sekolah global. Pendidik yang berbicara Bahasa Inggris native itu dapat mewujudkan misi MAGS sebagai sekolah global. Salah satu ciri global adalah kemampuan siswa-sisiwinya dalam berbahasa Inggris.

Dengan kehadiran Ummi setiap empat bulan sekali, MAGS menyusun program “English Environment” atau lingkungan sekolah yang berbahasa Inggris. Diharapkan dengan adanya English Environment ini semua siswa terbiasa menggunakan bahasa Inggris sehingga kemampuan bahasa mereka setara dengan siswa-siswi di Singapura.

Keinginan MGAS itu mendapatkan dukungan positif dari Ketua Perguruan Mathla’ul Anwar Mohammad Zen. Zen mengatakan, program ini merupakan kelanjutan kerjasama Mathla’ul Anwar dengan Singapura yang sudah dimulai sejak 2012 saat MAGS didirikan.

MAGS itu sendiri adalah proyek percontohan sekolah global Mathla’ul Anwar yang pada awal pendiriannya dibantu oleh salah satu yayasan pendidikan terkemuka di Singapura, Temasek Foundation.

Dalam perjalanan selama dua belas tahun ini MAGS melanjutkan sendiri programnya karena bantuan dari Temasek telah berakhir. MAGS kemudian menggandeng volunteer berbahasa Inggris guna menciptakan budaya berbahasa Inggris yang semakin baik.

Program ini mendapatkan dukungan dari warga Singapura lainnya yang juga seorang pendidik yaitu Mr. Henry Tan. Ia mendukung program ini dengan memberikan donasi setiap bulan kepada lima guru yang terpilih yang diharapkan menjadi pelopor dalam penggunaan Bahasa Inggris di ingkungan MAGS.

Dukungan Mr. Henry Tan ini sejalan dengan kehadiran Ummi sehingga program ini semakin kuat dan lengkap.

Ummi Khadijah dalam setiap kunjungannya melakukan pelatihan serta observasi di kelas untuk memberikan feedback dan evaluasi terhadap efektiftas guru dalam menyampaikan pembelajaran di kelas.

Menurut Zen, target dari program ini adalah menjadikan siswa MAGS memiliki kemampuan yang setara dengan siswa seusia di Singapura. Dalam rangka mewujdukan hal ini, setiap tahun MAGS menyelenggarakan kunjungan atau studi banding ke Singapura.

Kegiatan itu diikuti oleh siswa dan para orang tua siswa. Kunjungan ini dilakukan untuk memberikan pengalaman global kepada para siswa, sehingga mereka memiliki kepercayaan diri sebagai siswa global. (**)

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *