Anggota Dewan Pers Dr. Asep Setiawan saat mengunjungi Kantor Berita Korea Selatan Yonhap di Seoul baru-baru ini (Foto: Istimewa)
Seoul,Asatu Online – Jurnalisme berkualitas di Korea Selatan terus berkembang berkat adanya dukungan dari sebuah lembaga yang disebut “Korea Press Foundation” (KPF), sehingga di era disrupsi media ini tidak tersebar berita-berita palsu.
Anggota Dewan Pers Asep Setiawan dari Seoul Korea Selatan, Selasa (23/5/2023) menginformasikan, KPF yang dibentuk berdasarakan Press Promotion Act memiliki misi mengembangkan lingkungan informasi bagi masyarakat dengan jurnalisme berkualitas.
Mengutip penjelasan Direktur Eksekutif KPF Jeongho Nam dan Peneliti KPF Sonho Kim baru-baru ini, Asep lebih lanjut mengemukakan bahwa KPF memiliki motto “With the Press, With the People” (Bersama Pers, (berarti) Bersama Rakyat).
Anggota Dewan Pers itu hadir di Seoul bersama wakil media dari tujuh negara yang diundang untuk melihat perkembangan pers di Korea Selatan, yaitu dari Kroasia, Denmark, Bahrain, Kenya, Ceko, Vietnam dan Jamaika. Mereka pun mendapatkan penjelasan dari pihak KPF tentang visi, misi, dan tugas KPF.
KPF terbentuk pada 1 Februari 2010 sebagai lembaga publik yang menggabungkan tiga lembaga yang sudah ada sebelumnya, yaitu Korea Press Foundation, Komisi Surat Kabar untuk Pers, dan Layanan Sirkulasi Surat Kabar Korea.
KPF menjalankan tugasnya berdasarkan aturan setempat serta mendapatkan dana dari pemanfaatan pemasangan iklan pemerintah dan lembaga publik serta mendapatkan supervisi dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Turisme Korea Selatan
Tugas utama KPF itu sendiri adalah melakukan pelatihan wartawan, penelitian dan konferensi, literasi media, dukungan bisnis dan teknis serta pemanfaatan iklan pemerintah dan lembaga publik.
KPF juga menawarkan berbagai kursus untuk para wartawan, mulai dari penulisan berita, teknik wawancara, pemeriksaan fakta sampai dengan masalah etika dan hukum pers, selain juga menawarkan pelatihan ruang redaksi dan pertukaran program wartawan dengan pihak luar negeri.
Selain itu lembaga pers tersebut melakukan penelitian bersama dengan lembaga lain di dunia internasional seperti Reuters Institute, Ofcom Inggris dan NHK Jepang serta aktif dalam menerbitkan sejumlah laporan dan hadir di berbagai konferensi internasional.
Dalam hal media literasi, KPF melakukan kegiatan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Selain itu juga memberikan literasi media bagi para guru dan bahkan memberikan sertifikat khusus. KPF ikut terlibat dalam kampanye melawan disinformasi.
Kegiatan penting lainnya adalah memberikan subsidi dalam penyaluran surat kabar. Selain itu KPF membuat situs arsip berita yang disebut BigKinds yang isinya adalah berbagai berita terbaru yang dapat diakses dan dimanfaatkan media.
Disebutkan pula, dengan pengelolaan iklan yang omset pertahunnya dilaporkan mencapai satu miliar dollar, KPF menerima komisi 10 persen atau 100 juta dollar dari jumlah tersebut. KPF menjadi lembaga yang dipercaya pemerintah dalam periklanan berdasarkan UU Iklan Publik tahun 2018.
Dari dana inilah KPF dapat melaksanakan berbagai kegiatannya, sedangkan pengeluaran tahunan KPF mencapai 30 juta dollar Amerika.
Perkembangan KPF
Seperti dijelaskan di laman KPF, lembaga itu awalnya didirikan dengan nama Korea Newspaper Center pada 1962, lalu memimpin sejarah pers dan jurnalisme di Korea Selatan selama lima dekade terakhir.
Munculnya media baru dan teknologi baru terus menyebabkan transformasi yang cepat dalam lingkungan media berita saat ini. Namun demikian, tujuan sebenarnya dari jurnalisme dan media berita, sebagai tempat lahirnya demokrasi dan sumber pengetahuan dan informasi yang kredibel, tetap sama dan lebih penting dari sebelumnya.
Pemerintah Korea Selatan berusaha untuk membantu industri media dengan meluncurkan KPF pada 1 Februari 2010, sebagai lembaga publik yang menggabungkan tiga lembaga yang sudah ada sebelumnya, yaitu Korea Press Foundation, Komisi Surat Kabar untuk Pers, dan Layanan Sirkulasi Surat Kabar Korea.
Menurut situs KPF, misi lembaga ini adalah untuk mengelola krisis yang saat ini dihadapi oleh jurnalisme dan industri media di Korea, dan dengan demikian membantu industri media Korea beradaptasi secara aktif dengan media baru dan teknologi informasi.
KPF berusaha untuk menghadapi tantangan yang ada di zaman sekarang ini dengan mempromosikan penggunaan pers sebagai instrumen untuk keragaman dan inklusi sosial.
Dengan misi ini KPF kini mengejar kreativitas dan vitalitas sebagai nilai utamanya. KPF telah melaksanakan berbagai proyek di bawah empat tujuan utama, yaitu meningkatkan kualitas jurnalisme, menciptakan ekosistem berita yang baik, meningkatkan literasi media masyarakat, dan memperkuat kompetensi bisnis inti.
Dengan masukan kreatif dari seluruh karyawan dan kerja sama yang erat dengan organisasi dan institusi lain, KPF akan memenuhi tujuannya untuk menjaga akuntabilitas jurnalisme, mempromosikan dialog nasional, dan berinovasi dalam ekosistem berita.