Foto Tambang Timah Diduga Ilegal di Jalan Laut Nelayan 1 Sungailiat (Foto : Asatu Online)
Pangkalpinang, Asatu Online – Ketua LSM Komando Pejuang Merah Putih Bangka Belitung Suhendro menduga ada kekuatan besar yang membackup tambang timah diduga ilegal di Jalan Laut Nelayan satu (1) Sungailiat Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.
Hal tersebut dikatakan Suhendro kepada Asatu Online melalui pesan WhatsApp pada Selasa (7/2/2023). Menurut Suhendro kekuatan besar yang diduga membackup itu lah membuat para penambang merasa aman dan tidak tersentuh hukum.
“Saya duga ada kekuatan besar dibelakang penambang, buktinya sampai saat ini pertambangan diduga ilegal di Jalan Laut itu masih berjalan dengan mulusnya,” sebut Suhendro.
Yang sangat disayangkan lagi, lanjut Suhendro sudah pernah ada surat dari Kementerian Polhukam RI no.B.610/KM.00/3/2022 yang ditujukan ke Polda Babel. Dan surat dari Pemerintahan Kabupaten Bangka yang dikeluarkan no 66/910/dinperkpp/2022, dan surat edaran dari Kementerian ESDM no. T-3145/MB.04/DJB.S/2022.
“Sudah ada 3 surat dari yang berwajib yang meminta untuk tidak menambang lagi dilokasi itu,” imbuhnya.
Lebih lanjutnya Suhendro menyampaikan, dirinya tidak mengerti, hukum apa yang dipakai oleh penambang sehingga surat dari Pemerintah tidak dianggap dan digubris.
“Lokasi tersebut sudah beberapa kali dilakukan penertiban, dipasang plang oleh Polres Bangka dan dilakukan razia besar – besaran selama dua hari. Kalau tidak salah itu dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2022 dan 20 Oktober 2022,” paparnya.
Selain itu dirinya juga sudah memberikan informasi via WhatsApp langsung ke Kapolres Bangka, namun kata Suhendro, sampai sekarang masih belum direspon oleh Kapolres Bangka. Ia tidak tau apakah Kapolres Bangka sedang sibuk.
“Saya sudah memberikan informasi kepada Bapak Kapolres Bangka melalui pesan WhatsApp langsung ke beliau, namun belum ada tanggapan,” pungkasnya.
Sementara itu Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya belum memberikan tanggapan terkait tambang diduga ilegal di Jalan Laut Nelayan 1 Sungailiat itu. Namun, Asatu Online sudah mengirimkan pesan konfirmasi kepada Kapolres Bangka.
