Tim KPH JBA berikan himbauan kepada penambang (Foto : dokumentasi Asatu Online)
Bangka Barat, Asatu Online – Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Jebu Bembang Antan (JBA) Panji Utama menegaskan kepada penambang untuk menghentikan dan membongkar peralatan tambang ilegal di lokasi Hutan Lindung (HL) Pasir Kwarsa Desa Teluk Limau, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (8/12/2022).
Panji Utama mengatakan, kami sudah melakukan pemantauan aktivitas di lokasi kwarsa, terkait ini kami menegaskan kepada penambang untuk menghentikan dan membongkar peralatan tambang paling lambat hari Minggu tanggal 11 Desember 2022.
“Apabila hari Senin (12/12) kami pantau masih ada aktivitas dan belum membongkar peralatan kami akan mengambil tindakan tegas terkait lokasi kwarsa ini,” ujar Panji usai mendapat laporan dari Kasi Perlindungan UPT KPH Jebu Bembang Antan yang kelapangan.
Ia menambahkan, Lokasi kwarsa untuk hari ini tidak ada aktivitas, namun beberapa masih standby di kolong tersebut.
“Tim KPH JBA memberi himbauan kepada masyarakat di lokasi tersebut untuk segera membongkar mesin. Dikasih waktu sampai hari Minggu,” tegasnya.
Dijelaskannya, dirinya tidak kelokasi Tambang Rajuk Tower Pasir Kwarsa karena harus menemani tim dari BPDAS Provinsi Bangka Belitung yang ke Parit Tiga.
“Saya tidak kelapangan tadi karena ada kegiatan bersama BPDAS Babel. Sementara yang kelapangan adalah Kasi Perlindungan, Polhut dan Pamhut,” terang Panji.
Diberitakan sebelumnya, Tambang Timah dengan sistem Rajuk Tower terpantau merambah Kawasan Hutan Lindung (HL) Pasir Kuarsa Desa Teluk Limau, Kecamatan Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat, Rabu (7/12/2022).
Padahal lokasi itu masuk didalam Kawasan Hutan Lindung, namun para penambang ilegal itu tetap melakukan aktifitasnya.
Pengakuan penambang yang berhasil ditemui tim Asatu Online, mereka berani menambang karena merasa ada yang mengkoordinirnya, namun penambang itu tidak menyebutkan siapa yang mengkoordinirnya.
“Kami menambang ada yang jamin pak tidak ditangkap,” akui salah seorang penambang yang tidak menyebutkan nama.
Lanjut Dia, menambang disini setor kepada yang mengkoordinir.
“Kami setor pak, tergantung dari hasilnya, yang penting kami tidak rugi,” imbuhnya.