Pangkalpinang, Asatu Online – Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk sering Dinas Luar (DL) ke pusat untuk menutupi defisit anggaran yang ada di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga terancam mandek dan tidak memiliki kegiatan pada tahun ini.
“Untuk menutup kekurangan anggaran, tolong (ASN, red) rajin-rajin ke pusat,” katanya Jum’at (11/03/2022).
Maulan Aklil mengatakan, untuk menutupi defisit anggaran tersebut, memang pemerintah daerah didesak untuk pintar-pintar menarik dana dari pemerintah pusat agar masuk ke daerah.
Hal itu dapat dilakukan dengan cara merayu para investor untuk mau berinvestasi di Pangkalpinang, maupun dengan cara meningkatkan pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor lain.
“Untuk menutupi anggaran itu salah satunya juga kita bagaimana menarik dana dari pusat untuk ke kita, bagaimana kita berinvestasi, bagaimana kita meningkatkan PAD kita dan menarik dana dari pusat untuk membantu anggaran kita di sini,” ungkap Molen.
Lanjut Walikota, pemerintah daerah memang ketergantungan dengan dana transfer dari pemerintah pusat. Dana itu terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak Sumber Daya Alam dan Dana Otoritas Khusus.
Sebagai upaya untuk menutupi kekurangan dan mengurangi ketergantungan pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mandiri dalam mengelola keuangan, yakni dengan penyesuaian nilai jual objek pajak (NJOP) dan investasi.
“Untuk menutupi defisit anggaran ini kita berupaya, dengan menyesuaikan NJOP, target investasi kita kejar. Ini kita kejar karena supaya tidak defisit anggaran, bukan hanya di setiap OPD tetapi di Kota Pangkalpinang,” tuturnya.
Kendati demikian, Ia mengaku, dengan seringnya kepala dinas melakukan DL ke pusat, beberapa dana mulai masuk ke Pangkalpinang. Yakni berupa pembangunan Embung Eka Guna yang akan dibangun di Kulan Kampak, Kelurahan Tuatunu Indah, Kecamatan Gerunggang.
Pemberian dana itu secara bertahap pada tahun 2023 sebanyak Rp100 Miliar dan tahun 2024 sebanyak Rp50 Miliar, semuanya merupakan dana dari pusat.
“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Alhamdulillah tahun depan pembangunan Embung Rp100 Miliar. Begitu juga pelabuhan walaupun pelabuhan di pending tidak masalah, tetapi akan kita kejar lagi,” ujarnya.