Koba, Asatuonline.id- Kunjungan pihak Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI bersama Anggota DPR RI, Bambang Patijaya pada Jum’at (7/5), ternyata tidak membuat takut para penambang illegal kolong Kenari, Merbuk dan Pungguk Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah.
Pasalnya, penambang ilegal menggunakan Tambang Inkonveksional (TI) rajuk berjumlah 20 an unit masih beraktifitas bekerja siang malam non stop. Kegiatan itu sendiri diduga dikordinir oleh cukong-cukong besar yang ada di Kota Koba maupun diluar Kota Koba.
Polsek Koba kembali mendatangi lokasi kolong Merbuk, Kenari dan Pungguk untuk meminta penambang illegal itu tidak beraktifitas.
Selain Polsek Koba, pihak Dandim 0413/Bangka juga tidak tinggal diam.
Dandim 0413/ Bangka, Pujud Sudarmanto dengan lantang meminta anggota TNI AD tidak terlibat dalam aktifitas TI Rajuk di wilayah tersebut.
“Imbauan Pemerintah harus ditaati bukan hanya di daerah itu saja, saya minta agar jangan terlibat secara umum,” ungkap Kolonel Pujud, saat dihubungi awak media, Minggu (8/5).
Ia juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan kepadanya, jika ada personil TNI AD yang terlibat dalam aktifitas penambangan timah Illegal.
“Bila ada personil kami yang terlibat, agar laporkan ke kodim segera kami lakukan pembinaan,” tegas Kolonel Pujud.
Sementara itu Kapolsek Koba, Iptu Martuani Manik seizin Kapolres Bangka Tengah AKBP Slamet Ady Purnomo membenarkan masih adanya aktifitas TI Rajuk di kolong Marbuk, Kenari dan Pungguk. Sabtu (8/5), setelah mendapatkan laporan warga pihaknya mendatangi lokasi itu, dan didapati aktifitasnya sudah berhenti sementara penambangnya kabur.
“Begitupun hari ini, kami sudah patroli. Tidak ada aktifitasnya, namun di tengah kolong ada belasan ponton TI rajuk yang terparkir,” ungkapnya.
Iptu Martuani Manik mendapati laporan adanya cukong yang mendalangi aktifitas penambang, mereka berinisial Bal dan Ub. Namun saat didatangi ke TKP, kedua orang ini tidak ada ditempat.
“Mereka ini nambangnya kadang jam 3 subuh, anggota kita tetap datangi mereka. Itu tadi, sebelum datang ke TKP, mereka ini sudah kabur,” ungkapnya sembari menegaskan seusai perintah atasan, aktifitas tambang di lokasi ini harus dihentikan.
“Untuk keterlibatan oknum anggota belum ada laporan, namun tetap kami lakukan penyelidikan lebih lanjut sembari terus melakukan penertiban,” pungkas Iptu Martuani Manik…(mn)