Gerakan “Lima Puluh Ribu” untuk Donasi Pembangunan Islamic Centre Indonesia di Sydney

  • Bagikan

Foto: Maket Gedung Ashabul Kahfi Islamic Center (AKIC) di Sydney Australia (Foto: Istimewa)

Bangka, Asatuonline.id – Ashabul Kahfi Islamic Center (AKIC) Sydney Australia tengah menggagas gerakan penggalangan donasi bertajuk “Gerakan Lima Puluh Ribu” untuk mengajak masyarakat ikut aktif berpartisipasi membangun Islamic Centre pertama di Sydney yang mendapat izin beroperasi sebagai Islamic Centre atas hasil inisiasi masyarakat Muslim Indonesia di sana.

Siaran pers Ketua Tim Pembangunan Gedung AKIC Dr. Teuku A Geumpana, Rabu (28/4/2021) menyebutkan, pada bulan Ramadhan yang mulia ini AKIC mengajak para jamaah di Indonesia untuk menyukseskan gerakan wakaf Rp50.000 per orang untuk pembangunan Islamic Center di Sydney.

Dengan 60 ribu masyarakat Indonesia saja yang sudi menyisihkan Rp50.000 untuk pembangunan ini, maka sisa biaya untuk fase pertama pembangunan insya Allah akan mampu kita penuhi di Ramadhan ini. “Bantu kami untuk mempertahankan izin pembangunan ini supaya tidak kadaluarsa,” kata Teuku Geumpana.

Pengajar di Universitas Newcastle Australia itu menjelaskan, AKIC telah melalui perjalanan panjang untuk mendapatkan izin membangun gedung Islamic Centre. Izin ini berhasil diperoleh di tahun 2017 dengan syarat pembangunannya harus dimulai dalam waktu lima tahun sejak izin pembangunan dikeluarkan.

“Izin yang kita peroleh akan berakhir di tahun 2022. Kita hanya punya waktu tahun ini untuk memulai pembangunan dan pembangunan ini akan kita mulai ground breaking-nya insyaAllah Ramadhan ini, 8 Mei 2021 (Ramadhan ke-26),” kata Geumpana.

Pembangunan gedung AKIC Sydney akan melalui tiga fase. Setiap fasenya memerlukan biaya Rp5 miliar. Saat ini panitia pembangunan telah telah mengumpulkan dana Rp2miliar dan masih membutuhkan dana minimal Rp3 miliar lagi untuk bisa memulai fase pertama pembangunan demi mepertahankan izin pembangunan yang akan segera berakhir di tahun 2022.

Sementara itu, hingga Senin (26/4), gerakan penggalangan dana “Lima Puluh Ribu” yang dimulai awal Ramadhan ini sudah mencapai sekitar 10 persen dari target Rp3 miliar.

Selama ini aktivitas keagamaan yang dilaksanakan oleh AKIC seperti kajian keislaman dilakukan di tempat umum seperti menyewa lapangan basket.

“Mari bersama-sama dukung Pembangunan Islamic Centre Pertama di Sydney yang diinisiasi oleh masyarakat Indonesia. Kirimkan donasi terbaik Anda agar dapat meraih pahala jariah yang kebaikannya abadi sepanjang masa,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Dr. Chalidin Yacob sebagai pendiri AKIC Australia mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada para donatur yang telah mengambil bagian dalam penggalangan dana AKIC di bulan Ramadhan ini.

“Perjalanan AKIC untuk membangun gedung Islamic Centre di Sydney, Australia tentulah tidak mudah. Tetapi dengan ridha dari Allah SWT serta komitmen para jamaah baik di Australia dan di Indonesia maupun di negara-negara lain, Insya Allah kami yakin pembangunan gedung AKIC akan terlaksana,” kata ulama asal Aceh yang menjadi salah satu anggota eksekutif dari Australian National Imam Council (ANIC) untuk wilayah Sydney (setara dengan Majelis Ulama Indonesia) itu.

Ia juga mengemukakan, seluruh masyarakat Indonesia yang ingin mengambil bagian dalam pembangunan gedung Islamic Centre ini dapat mengirimkan donasinya melalui BNI Syariah a.n. Miftah Zikri, Rek. No 954371673, Ref: AKIC Sydney; atau melalui paltform media http://bit.ly/AKICBuildingFundIDR .

Mewakili segenap panitia Ramadhan dan pengurus AKIC, Chalidin mengucapkan terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah setia mengikuti dan ikut berkontribusi menyukseskan seluruh kegiatan AKIC selama bulan Ramadhan ini.

AKIC sendiri adalah Islamic Centre pertama di Sydney yang mendapat izin beroperasi sebagai Islamic Centre atas hasil inisiasi masyarakat Muslim Indonesia di sana.

Berbagai kegiatan pendidikan, dakwah dan ibadah dilakukan di Islamic centre ini, seperti menjadi tempat sholat, tempat belajar Al-Quran bagi anak-anak ataupun orang dewasa, tempat belajar ilmu-ilmu Islam, tempat pelaksanaan shalat Jumat berjama’ah, shalat tarawih dan Ied. Bahkan juga menjadi tempat bagi para muallaf belajar mengenai Islam dan tempat pendidikan pra nikah bagi para calon pengantin..(Aat)

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *