Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar (Foto : Ist)
Jakarta, Asatu Online — Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), Tubagus Rahmad Sukendar SH MH, mengapresiasi langkah cepat dan tegas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Gubernur Riau.
Rahmad menilai operasi senyap itu menjadi bukti nyata KPK masih bertaring dan tidak kehilangan semangat dalam memberantas praktik rasuah di tanah air.
“Kami memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada KPK. OTT terhadap Gubernur Riau membuktikan KPK tetap berdiri tegak sebagai benteng terakhir pemberantasan korupsi,” tegas Rahmad dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, tindakan tegas KPK tersebut menjadi peringatan keras bagi seluruh kepala daerah dan pejabat publik di Indonesia agar tidak bermain-main dengan uang rakyat.
“Ini alarm keras bagi semua pejabat. Jangan jadikan jabatan sebagai alat memperkaya diri. Hukum pasti menjemput siapa pun yang berani mengkhianati amanah rakyat,” ujarnya.
Rahmad mengungkapkan, BPI KPNPA RI sebelumnya telah menyampaikan sejumlah laporan dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau kepada KPK dan Kejaksaan Tinggi setempat.
“Alhamdulillah, laporan kami mendapat respons cepat. KPK akhirnya turun tangan dan melakukan OTT terhadap pejabat yang diduga terlibat,” jelasnya.
Ia menegaskan, keberhasilan OTT ini menjadi angin segar bagi penegakan hukum dan harapan bagi publik yang mulai meragukan konsistensi pemberantasan korupsi di daerah.
“Langkah KPK ini menampar keras para pejabat nakal. Jangan pikir bisa bersembunyi di balik kekuasaan. Hukum tidak bisa disuap,” tegas Rahmad.
Lebih lanjut, Rahmad menekankan bahwa korupsi harus dibasmi sampai ke akar-akarnya, tanpa kompromi, tanpa pandang bulu.
“Korupsi adalah musuh bersama. Tidak peduli pangkat, jabatan, atau partai. Siapa pun yang menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri harus diseret ke meja hijau,” katanya.
Menurutnya, bangsa ini tidak akan pernah maju selama masih ada oknum yang memperkaya diri dari uang rakyat. Karena itu, BPI KPNPA RI berkomitmen tetap menjadi garda terdepan dalam mengawal transparansi dan pemerintahan bersih.
“Kami akan terus bersinergi dengan KPK dan aparat penegak hukum lainnya. Tidak boleh ada ruang aman bagi koruptor. Publik menunggu bukti nyata, bukan janji,” tegasnya lagi.
Rahmad juga mengajak masyarakat untuk berani melaporkan setiap dugaan korupsi tanpa takut diintimidasi.
“Keterlibatan publik adalah kunci. Jangan biarkan koruptor bersembunyi di balik diamnya rakyat,” ujarnya.
Menutup keterangannya, Rahmad menegaskan bahwa BPI KPNPA RI akan terus mengawal kasus OTT Gubernur Riau hingga ke akar persoalan.
“KPK sudah bergerak, sekarang waktunya penegakan hukum ditegakkan secara total. Kita harus pastikan keadilan benar-benar berpihak pada rakyat,” pungkasnya. (*)















