Jakarta, Asatu Online– Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bersama Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, menghadiri acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Patih Indo Permai dan Qanot Sharq Uzbekistan. Acara berlangsung di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Patih Indo Permai sendiri merupakan perusahaan perjalanan wisata yang berafiliasi dengan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA). Kerja sama ini membuka jalur charter flight Qanot Sharq Airlines dari Jakarta menuju Uzbekistan, kemudian Jeddah, sebelum kembali ke Jakarta, di bawah manajemen Sofintravel Uzbekistan. Penerbangan ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Oktober 2025.
Ketua Umum DPP ASITA sekaligus owner Patih Indo Permai, Rusmiati, menyebut kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan pariwisata Indonesia dan Uzbekistan di tingkat global.
“Ini momentum strategis dalam menghubungkan wisata halal dan religi kedua negara,” ujar Rusmiati.
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin Umar mengapresiasi langkah Patih Indo Permai yang dinilai memperkuat jejaring wisata religi berbasis edukasi dan budaya Islam.
“Kami melihat Uzbekistan sebagai salah satu destinasi wisata religi utama dengan kekayaan sejarah Islam yang luar biasa,” kata Nasaruddin.
Senada, Dubes Oybek Shakhavdinov menegaskan pentingnya kolaborasi antara industri perjalanan kedua negara, khususnya dalam memfasilitasi kunjungan wisatawan Muslim. Ia juga menegaskan komitmen Uzbekistan dalam menyediakan layanan ramah Muslim untuk wisatawan asal Indonesia.
Acara ini turut dihadiri oleh pelaku industri pariwisata, pimpinan ormas Islam, serta perwakilan biro perjalanan dari kedua negara.
Selain itu, jajaran Pengurus Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) yang dipimpin oleh Ketua Umum Tundra Meliala juga turut hadir. Usai acara MoU, AMKI melakukan diskusi dan penjajakan kerja sama dengan Ketua Umum DPP ASITA, Rusmiati.
Tundra Meliala hadir bersama Sekjen AMKI Dadang Rachmat, Bendahara Umum Umi Sjarifah, Penasihat Berman Nainggolan, dan pengurus lainnya. Mereka menyatakan siap bersinergi dengan ASITA dalam mendukung promosi pariwisata halal dan religi ke depan. (*)