Jakarta, Asatu Online — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Jakarta Pusat menyelenggarakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah dengan nuansa berbeda tahun ini. Acara tersebut dikemas bersamaan dengan Wisuda dan Pelantikan Santri Pesantren At-Tawwabin angkatan ke-59 dan 60, menghadirkan Ustadz Taufiqqurahman, yang dikenal sebagai Ustadz Pantun, serta penampilan spesial dari Wali Band. Mengusung tema “Mari Jadikan Isra’ Miraj sebagai Momentum untuk Memperbaiki Diri kepada Allah SWT dan Sesama”, kegiatan ini diharapkan mampu memberi inspirasi dan motivasi bagi para warga binaan.
Acara dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Kanwil Ditjen Pemasyarakatan DK Jakarta, Gusti Akhmad Ridho, Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Wahyu Trah Utomo, beserta jajarannya. Turut hadir pula para santri Pesantren At-Tawwabin serta perwakilan keluarga dari wisudawan terbaik angkatan ke-59.
Dalam sambutannya, Wahyu Trah Utomo menekankan pentingnya peringatan Isra Mi’raj sebagai momen refleksi dan perubahan diri. “Isra Mi’raj bukan hanya sekadar peristiwa penting dalam Islam, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya ketakwaan dan perubahan diri. Hari ini, kita juga menyaksikan hasil nyata dari proses pembinaan keagamaan melalui Wisuda Santri ke-59 dan Pelantikan Santri Pesantren At-Tawwabin angkatan ke-60,” ujar Wahyu pada awak media Selasa (4/2/2025)
Pesantren At-Tawwabin sendiri merupakan program pembinaan keagamaan bersertifikat yang telah memenuhi ketentuan pendirian pesantren dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman agama serta membentuk karakter warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik. Tahun ini, sebanyak 47 santri berhasil diwisuda setelah menyelesaikan program pembelajaran Al-Qur’an, fikih, akhlak, dan ibadah selama 120 hari.
Wahyu juga berharap bahwa bekal ilmu keagamaan yang diperoleh para santri dapat menjadi modal penting saat mereka kembali membaur dengan masyarakat setelah masa pidana berakhir.
Acara berlangsung meriah dengan rangkaian kegiatan keagamaan, dimulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Petugas Pembinaan Keagamaan Rutan, ceramah agama oleh Ustadz Taufiqqurahman yang dikenal dengan gaya dakwahnya yang penuh pantun, hingga pemberian penghargaan untuk empat santri terbaik. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gusti Akhmad Ridho dan Wahyu Trah Utomo sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan prestasi para santri.
Kejutan datang dari kolaborasi unik bersama Wali Band, yang tak hanya tampil menghibur, tetapi juga memberikan dukungan kepada Pesantren At-Tawwabin melalui Wali Care. Bantuan berupa speaker aktif, pakaian ibadah, dan sarana penunjang kegiatan santri diserahkan langsung oleh personel Wali Band, menunjukkan kepedulian mereka terhadap pembinaan keagamaan di lingkungan Rutan.
Melalui kegiatan ini, Rutan Kelas I Jakarta Pusat berharap dapat terus memotivasi para warga binaan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah menyelesaikan masa pidana. “Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan program pembinaan yang bermanfaat, baik di bidang keagamaan, pendidikan, maupun keterampilan, demi membentuk pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab,” tutup Wahyu.
Peringatan Isra Mi’raj kali ini menjadi bukti bahwa perubahan positif bisa dimulai di mana saja, termasuk di balik jeruji besi. Kolaborasi antara tokoh agama, musisi, dan pihak pemasyarakatan ini diharapkan mampu membuka jalan bagi warga binaan untuk menatap masa depan dengan semangat baru. (Mus)