Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil (RK), (Foto: Ist. Asatuonline.id)
Jakarta, Asatu Online – Dalam salah satu momen kampanye yang intens, Ridwan Kamil, calon pemimpin di pemilihan mendatang, menyampaikan pesan kuat tentang esensi kepemimpinan yang menurutnya harus dimaknai sebagai ibadah, bukan alat untuk meraih kekuasaan, kekayaan, atau popularitas.
“Satu hal yang pasti, menjadi pemimpin niatnya harus ibadah. Ikut pemilu bukan untuk memperkaya diri atau menambah popularitas. Ini adalah bentuk tanggung jawab kepada Tuhan dan rakyat,” ujar Ridwan Kamil dalam sambutannya di acara Silaturahmi dan Deklarasi Rampai Nusantara pada Senin (7/10/2024).
Nilai Kepemimpinan dari Sang Ibu Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa nilai-nilai kepemimpinan yang ia pegang teguh berasal dari ajaran ibunya. Salah satu pelajaran paling penting yang selalu diingatnya adalah sifat kekuasaan yang sementara. “Ibu saya selalu mengingatkan, kekuasaan itu hanya sementara. Ada awal dan akhir, ada pelantikan dan pemberhentian. Karena itu, jangan sombong. Kerja harus benar dan serius.”
Selain itu, ia juga menekankan bahwa kepemimpinan yang ia jalani haruslah membawa manfaat nyata bagi masyarakat, bukan hanya sebatas citra atau retorika. “Kepemimpinan Islam harus membawa perubahan. Bukan hanya pidato, duduk, atau sekadar tanda tangan. Kepemimpinan harus bisa menggratiskan sekolah, mempermudah urusan rakyat yang sulit, mengurangi kemacetan dengan ide-ide segar, hingga menjadikan kota sebagai pusat global melalui imajinasi dan kerja nyata.”
Keadilan Bagi Semua Golongan Ridwan Kamil juga menegaskan pentingnya keadilan dalam kepemimpinan, mencakup semua golongan dan agama tanpa diskriminasi. “Pemimpin itu harus adil. Bukan hanya untuk umat Islam, tapi juga bagi semua agama—Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu. Semua diberi kesempatan yang sama sesuai dengan keadilan. Dalam agama saya, pemimpin yang adil masuk surga duluan, dan yang tidak adil masuk neraka duluan. Makanya seorang saya tidak mungkin akan bersikap tidak adil Nauzubillah, tegasnya.
Mendahulukan Kepentingan Rakyat Kecil Salah satu prinsip utama yang selalu dipegang oleh Ridwan Kamil adalah memprioritaskan rakyat kecil dalam setiap kebijakan. “Ibu saya selalu menekankan, seorang pemimpin harus mendahulukan orang miskin, orang yang tidak mampu, baru kemudian yang lainnya,” tambahnya.
Dengan semangat yang ia bawa dari ajaran sang ibu, Ridwan Kamil siap membuktikan bahwa kepemimpinannya nanti akan berorientasi pada rakyat dan kepentingan umum, bukan sekadar janji politik. Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan dalam memimpin tidak bisa terwujud tanpa kerja keras, kerja cerdas, dan kerja yang ikhlas.
Final Stretch Menuju Kemenangan Ridwan Kamil optimistis bisa meraih kemenangan dalam pemilihan mendatang. “Waktu tinggal lima minggu lagi, survei sudah menunjukkan kita di perbatasan kemenangan. Tapi saya ingin kemenangan yang tebal, bukan tipis. Kampanye terbaik adalah bertemu langsung dengan rakyat, berjabat tangan, dan mendengar langsung keluhan mereka,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja keras di sisa waktu kampanye, agar kemenangan yang diraih bisa membawa perubahan nyata bagi masyarakat. “Kita kerja keras, cerdas, tuntas, dan ikhlas. Jangan lupa, ikhtiar harus selalu dibarengi dengan doa, karena tanpa itu, usaha kita tidak akan afdal dan tidak akan membawa berkah,” pungkasnya.
Penulis: Wahyu