Pangkalpinang, Asatuonline.id – Ketua Komisi IV DPRD Babel, Marsidi Satar, menanggapi informasi terkait keterlambatan pembayaran gaji para Guru Honorer.
Ia mengatakan, mereka merasa tidak nyaman dengan adanya persoalan tenaga honorer yang belum menerima gaji.
“Kami merasa tidak nyaman dengan kondisi ini. Kami merasa ini penzaliman terhadap para guru honorer,” kata Marsidi, Selasa (11/10/2022).
Ia mengatakan, walaupun sampai saat ini DPRD belum menerima terkait aduan dari guru honorer secara langsung. Tetapi secepatnya mereka bakal merespon persoalan tersebut ke Dinas Pendidikan Babel agar segera diselesaikan.
“Sampai saat ini belum ada pengaduan ke kami baik pribadi maupun secara dinas ke komisi empat. Kami juga secara kedinasan pada besok jam 10.30 WIB akan panggil dinas pendidikan untuk rapat dengar pendapat,” katanya.
Politikus Golkar ini, berjanji akan mengawal persoalan ini, terutama dalam pembayaran gaji honorer guru. Sehingga tidak terus menerus terulang dikemudian hari.
“Kami akan terus mengawal agar kejadian ini jangan sampai terulang lagi, dan untuk gaji honorer ini berkisar Rp 2,9 juta,” tegasnya.
Sementara, diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Babel Ervawi, mengaku sudah menandatangani pengajuan untuk pencairan gaji ribuan honorer guru tersebut.
“Kemarin sudah saya tandatangani, lagi diproses di Bakeuda untuk pencairan,” kata Ervawi, Senin (10/10/2022).
Ervawi menjelaskan alur proses pencairan gaji guru honorer, pihaknya setiap bulan menunggu usulan untuk gaji guru honorer dari sekolah-sekolah, melewati Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah.
Setelah itu, baru diusulkan ke dinas pendidikan. Namun, lanjut Ervawi, dalam pengajuannya ada syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh sekolah atau Cabdin Wilayah.