Korban Kekerasan ASN Pemkab Bangka, Kailani Tengah Mendapatkan Perawatan Serius Dari Tim Medis Medika Stania Sungailiat, Terhadap Luka Yang Di Alami
Bangka, Asatu Online – Heboh, adanya kasus kekerasan yang menyebabkan luka benda tajam menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Bangka bernama Kailani yang bertugas sebagai Kasi sarana dan prasarana pada Dinas Dindikpora Kabupaten Bangka, Senin (24/1). Terduga pelaku sudah diamankan dan kasusnya kini ditangani oleh Polres Bangka.
Berdasar informasi dari humas Rumah Sakit Medika Stania, Eko bahwa korban (Kailani-red) saat di konfirmasi Deteksipos.com dan Asatu Online, menyampaikan semalam korban sudah ditangani oleh tim medis rumah sakit Medika Stania Sungailiat. Dan sudah dilakukan tindakan medis oleh dokter yang menangani terhadap luka-luka yang Ia derita.
“Saat ini pasien telah dipindahkan dari ruang IGD menuju ruang perawatan rumah sakit Medika Stania, untuk selanjutnya menunggu arahan dari dokter medis yang menangani terhadap tindakan selanjutnya nanti seperti apa, kita masih menunggu perkembangannya,” terang Eko.
Sementara di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Bangka, Akp Ayu Kusuma Ningrum seijin Kapolres Bangka, AKBP Indra Kurniawan, SH, S.I.K, M.Si, menjelaskan awal kronologi kejadian berawal dari saudara Kailani beserta temannya mencari makanan di seputaran daerah Pemali. Kejadian pada tersebut pada, Minggu (23/2) bada maghrib pukul 18.30 wib.
“Ditengah jalan seputaran lingkungan kampung jawa, Pemali sepeda motor pelaku menyerempet sepeda motor korban. Kemudian korban (Kailani-red) pulang ke rumah, lalu terduga pelaku kemudian pulang kerumah mereka dan kembali mendatangi korban bersama dua orang temannya sambil membawa kayu dan juga senjata tajam ke rumah korban,” jelas Akp Ayu.
AKP Ayu lanjutkan, setibanya di rumah korban ketiga terduga pelaku tersebut, langsung menyerang korban menggunakan alat yang telah di persiapkan dari rumah. Dan sempat terjadi perkelahian antara terduga pelaku dengan korban.
“Akibat dari hal itu, korban mengalami luka robek di bagian kepala belakang, luka memer serius di tangan kiri dan luka robek bagain paha sebelah kiri akibat senjata tajam. Pada saat ini kita sedang melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Diduga baik korban maupun terduga pelaku mempunyai masalah pribadi yang mengakibatkan emosi yang memuncak dari permasalahan tersebut,” ucapnya.
Saat ini korban (Kailani-red) sudah ditangani oleh tim medis rumah sakit medika stania Sungailiat, untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut. Dan kasus ini masih dilakukan pengembangan dan masih memerlukan keterangan dari berbagai pihak.
Ditempat terpisah, Kapolres Bangka AKBP Indra Kurniawan, SH, S.I.K, M.Si saat dikonfirmasi mengatakan bahwa saat ini terduga pelaku tengah di proses menurut hukum yang berlaku. Untuk lebih rinci lagi nanti hubungi pihak humas Polres Bangka.
“Semuanya harus sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Setiap kegiatan Kepolisian dilapangan maupun administrasi harus dilakukan secara profesional dan terukur, sesuai dengan buku Juklat, Perpol, maupun Perkab. Siapapun masyarakat yang menjadi korban, saksi ataupun pelaku harus mendapatkan pelayanan yang maksimal, secara etika dan proporsional, hal itulah yang menjadi pedoman kita dilapangan,” ungkap Kapolres Bangka.
Sementara terkait permasalahan yang dialami Kailani, Kepala Dinas Disdikpora Kabupaten Bangka Rojali tidak bersedia memberikan penjelasannya. Kadisdikpora beralasan sedang Takziah melayat saudara yang meninggal.
“Maaf Pak, sekarang saya sedang Takziyah ke rumah keluarga yang meninggal dunia di Desa Kimak karena akan disholatkan selesai Zhuhur, sedangkan info masalah pembacokan staf saya, semalam saya langsung ke Rumah sakit Medika Stania, cek kondisi yang bersangkutan tapi saya sampai sekrg belum dapat info secara utuh tentang kejadian, bagaimana kronologisnya, karen pelakunya masih diproses dan pendalaman lebih lanjut di Polres Bangka,” terangnya.
Selain itu berdasarkan info yng didapat, korban Kailani saat sebelum kejadian sedang bersama salah seorang pejabat Kabupaten Bangka. Namun pejabat tersebut membantahnya..(red)