Foto : Habib Salim Jindan
Jakarta, Asatu Online -Gelaran Muktamar NU Ke – 34 di Lampung berjalan dengan sukses, aman dan penuh kesejukan. Hal ini bisa dilihat dari dua calon PBNU Said Aqil Siroj dengan Yahya Cholil Staquf yang sebelumnya berkompetisi dengan sengit, ternyata setelah salah satu terpilih mereka berangkulan.
“Dan ini perlu dicontoh oleh para pemimpin nasional agar tetap selalu berangkulan setelah kontestasi,” imbuhnya.
Alhamdulillah muktamar NU berjalan sukses tidak ada kerusuhan tidak ada kegaduhan ini semata-mata berkatnya Allah subhanahu wa ta’ala dan juga barokahnya para muassis Nahdlatul ulama sekaligus syafaat yang nyata dari Baginda nabi Muhammad sehingga muktamar ke-34 berjalan sukses penuh dengan hikmat dan kebarokahan yang insya Allah bisa kita rasakan bersama.
Sebagai warga nahdliyin saya masuk dalam struktur organisasi sebagai wakil ketua PWNU DKI, Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul ulama juga pimpinan majelis ta’lim habib Salim bin Ahmad bin jindan jalan otista raya nomor 117 Jakarta Timur mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada warga nahdliyin kepada seluruh pengurus PWNU se-Indonesia beserta jajarannya sampai ke anak cabang dan anak ranting.
Untuk Kyai Haji Profesor Doktor Said Aqil Siroj saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan khidmat di NU 2 periode, semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kesehatan lahir dan batin dan insya Allah masih bisa berkarya untuk Nahdlatul ulama kedepannya.
Selanjutnya, ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kyai haji As’ad Said Ali, mantan Wakabin republik Indonesia yang telah ikut serta dalam kontestasi calon ketua tanfidziyah PBNU di muktamar 34 semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kesehatan lahir dan batin dan kami sangat memohon kepada beliau agar bisa membimbing kami, katanya pada Asatu Online Senin, (27/12/2021).
“Kedepannya kami yang muda perlu banyak belajar dari beliau kami yang mudah perlu mengambil ilmu dari beliau kami yang muda perlu untuk menjadikan beliau sebagai panutan di kalangan nahdliyin dan pengurusan sekarang ini semoga yang diniatkan oleh beliau Allah kabulkan hajatnya Allah mudahkan langkah kita buat yang udah berkhidmat di Nahdlatul ulama.”
Ia menyampaikan kepada yang terpilih sebagai Rois am Kyai Haji Ahyar dan juga Kyai Haji Yahya Cholil Staquf, “jadikanlah rumah NU sebagai pengurus menjalankan amanah dari pada warga nahdliyin kepedulian untuk NU ini sangat tinggi kalau perlu 34 provinsi harus jangan sampai NU ini rumah Nahdlatul ulama ini dibawa ke kancah yang tidak baik tapi jadikan Nahdlatul ulama betul-betul sumbernya ulama panutannya para warga khususnya nahdhiyin dan umumnya warga negara Indonesia, karena NU ini mendakwahkan kebangsaan dan keagamaan,” ucapnya.
Berikanlah kami contoh yang baik untuk generasi muda agar warga nahdliyin bisa mengambil memetik hikmah dan teladan dari Rois Am dan juga Keua Tarfidhiyah PBNU.
“Mari kita bergandengan tangan mari kita bersatu untuk berkhidmat di Nahdlatul ulama bukan menjual Nahdlatul ulama untuk kepentingan pribadi,” pungkasnya.
“Ayo kita sama-sama berjuang untuk mengharumkan Nahdlatul ulama di kancah nasional maupun internasional sekali lagi saya ucapkan selamat kepada Rois am kyai Miftahul Ahyar dan ketua Tahfidhiyah Yahya Cholil, jagalah amanat Allah In Sha Allah akan mendapatkan keberkahan di dunia maupun di akhirat,” ungkapnya.
Menurutnya, Jangan sampai salah pilih dalam menyusun pengurus PBNU kedepannya kalau salah pilih nantinya bisa merusak nama Nahdlatul ulama. Wallahul Muwafiq Ila Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, tutur Habib Salim Jindan… (why).