Imam muda Tgk. Muchtar Andhika (Foto : Ist)
Sabang, Asatu Online — Kemajuan teknologi digital memudahkan anak muda mengakses informasi hanya lewat genggaman. Gadget dan media sosial seakan jadi kebutuhan harian. Namun, kemudahan ini juga menuntut kedewasaan dalam menggunakannya agar tidak menggeser prioritas utama seperti belajar, beribadah, dan menjalankan kewajiban sekolah maupun pekerjaan.
Imam muda Tgk. Muchtar Andhika menilai penggunaan gadget tanpa kontrol bisa membuat anak muda kehilangan fokus terhadap tanggung jawab yang lebih penting dalam hidup.
“Gadget itu memang melelahkan sekaligus melenakan. Kalau tidak punya skala prioritas, bisa bikin lalai dari hal-hal penting,” ujar Tgk. Muchtar.
Menurutnya, banyak anak muda terjebak dalam kenyamanan dunia maya hingga lupa bahwa mereka punya tugas yang harus dijalankan di dunia nyata.
Ia menegaskan, media sosial dan aktivitas digital hanyalah bagian kecil dari kehidupan. Prioritas tetap harus diberikan pada peran utama sebagai pelajar, mahasiswa, atau pekerja.
“Banyak anak muda terbuai oleh kesenangan dunia maya, tapi lupa dengan tanggung jawab utama mereka di dunia nyata,” katanya.
Selain mengingatkan soal manajemen waktu, Tgk. Muchtar juga menyoroti pentingnya kesadaran digital. Ia mengajak generasi muda agar berhati-hati dalam setiap aktivitas online dan tidak sembarangan membagikan konten.
“Apa yang kita unggah akan menjadi jejak digital. Sekali kita posting, itu bisa abadi meskipun sudah dihapus. Mungkin sudah ada yang lihat, simpan, bahkan tersebar di server lain,” jelasnya.
Karena itu, Tgk. Muchtar mendorong anak muda, terutama remaja putri, agar lebih selektif sebelum mengunggah sesuatu ke media sosial. Prinsip “saring sebelum sharing” harus dipegang teguh agar unggahan hari ini tidak menjadi masalah di kemudian hari.
“Think before posting. Apa yang kita bagikan bisa berdampak panjang, jadi jangan sampai media sosial berubah jadi bumerang,” pungkasnya. **













