Pangkalpinang, Asatu Online— PT TIMAH Tbk terus memperkuat komitmennya dalam menerapkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui berbagai program, mulai dari reklamasi darat, rehabilitasi ekosistem laut, hingga penanaman mangrove di wilayah operasional perusahaan.
Komitmen ini merupakan bagian dari tanggung jawab PT TIMAH Tbk dalam meminimalkan dampak aktivitas pertambangan sekaligus memulihkan fungsi ekologis lingkungan pascatambang.
Dalam pengelolaan lingkungan darat, PT TIMAH Tbk secara konsisten melaksanakan reklamasi lahan pascatambang dengan pendekatan berkelanjutan. Area bekas tambang direklamasi melalui penataan lahan serta penanaman tanaman produktif, tanaman kehutanan, dan tanaman lokal.
Program reklamasi ini tidak hanya bertujuan memulihkan kondisi lingkungan, tetapi juga mendorong pemanfaatan lahan pascatambang untuk kegiatan produktif seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar.
Salah satu bentuk reklamasi darat yang dilakukan PT TIMAH Tbk antara lain di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang dan Kampoeng Reklamasi Selinsing yang memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai kawasan edu ecotourism. Pada tahun 2025, PT TIMAH Tbk telah mereklamasi ratusan hektare lahan pascatambang di wilayah operasional perusahaan.
Selain di darat, PT TIMAH Tbk juga aktif melaksanakan reklamasi dan rehabilitasi ekosistem laut melalui penenggelaman artificial reef, restocking cumi dan kepiting bakau, serta penanaman mangrove. Upaya ini bertujuan mengembalikan fungsi ekosistem laut, meningkatkan populasi ikan, serta mendukung keberlanjutan mata pencaharian nelayan.
Hingga kuartal III tahun 2025, PT TIMAH Tbk telah menenggelamkan 1.920 unit artificial reef, merestocking 1.000 ekor kepiting bakau, serta ribuan cumi.
Departement Head Corporate Communication PT TIMAH Tbk, Anggi Siahaan, mengatakan perusahaan berkomitmen melaksanakan pengelolaan lingkungan berkelanjutan sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
“PT TIMAH Tbk melaksanakan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, salah satunya melalui reklamasi darat dan laut yang dilakukan secara berkelanjutan serta melibatkan masyarakat,” katanya.
Pelibatan masyarakat dalam reklamasi merupakan bentuk pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan, seperti agroforestri dan ekowisata yang dilaksanakan di Kampoeng Reklamasi Selinsing bersama BUMDes Selinsing.
