Caption: Kapolsek Mentok saat memberikan imbauan untuk stop kegiatan TI Apung Ilegal kepada penambang dan warga di Pantai Tembelok-Keranggan. (Asatu Online : Rudy).
Mentok, Asatu Online – Situasi di kawasan Pantai Tembelok-Keranggan, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, kian meresahkan. Seiring maraknya tambang laut ilegal, kawasan yang dulunya tenang kini justru dipenuhi laporan pencurian, perselingkuhan hingga perkelahian.
Kapolsek Mentok Iptu Rusdi Yunial mengaku gerah dengan kondisi itu. Ia menyebut hampir setiap hari pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait kasus kriminal di sekitar pantai.
“Pencurian ada, perselingkuhan ada, perkelahian ada. Polsek Mentok tiap hari didatangi warga melapor. Sekarang bukan manfaat lagi yang timbul, tapi mudharatnya makin banyak,” tegas Iptu Rusdi, Sabtu (25/10/2025).
Kapolsek Imbau Tambang Ilegal Dihentikan
Pernyataan itu disampaikan Rusdi di depan para penambang dan warga yang berkumpul di Pantai Tembelok-Keranggan. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan agar aktivitas tambang laut tanpa izin segera dihentikan.
Arahan ini bukan yang pertama. Pekan lalu, jajaran Sat Polair Polres Bangka Barat juga telah menegaskan hal serupa dan berhasil menghentikan aktivitas tambang ilegal di perairan tersebut selama sepekan.
“Kami tidak merekomendasikan adanya penambangan. Kami hanya mengimbau, kalau dipatuhi kami sangat bersyukur,” kata Rusdi dengan nada persuasif dalam video yang beredar.
Laporan Kriminal Meningkat, Warga Resah
Menurut Rusdi, maraknya aktivitas tambang ilegal di wilayah perbatasan Kelurahan Tanjung dan Keranggan itu berimbas langsung pada meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban.
“Laporan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama pun terus masuk. Hampir setiap hari ada kejadian di Tembelok-Keranggan,” ungkapnya.
Ia berharap para penambang menghentikan kegiatan yang justru merusak ketenangan warga dan menimbulkan konflik sosial. “Kami sudah ingatkan berkali-kali. Kalau tetap nekat, tentu akan kami tindak,” tutup Rusdi. (*)















