Foto bersama sebagian dari peserta Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE yang digelar STIT Al-Khairiyah Citangkil Cilegon Banten belum lama berselang (Foto: Dok. STIT Al-Khairiyah)
Cilegon, Asatu Online – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Khairiyah Citangkil Cilegon Banten terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui berbagai program pengembangan akademik, antara lain dengan penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (Pendidikan Berbasis Capaian/OBE).
Siaran pers Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIT Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, Kamis (25/9) menyebutkan, salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah diselenggarakannya Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE pada akhir pekan lalu di Aula STIT Al-Khairiyah.
Kegiatan itu diinisiasi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) STIT Al-Khairiyah sebagai bentuk upaya berkelanjutan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh stakeholder, khususnya dosen dan mahasiswa.
Workshop tersebut menjadi momentum penting untuk menyesuaikan sistem pembelajaran sebelumnya yang menggunakan kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menuju kurikulum berbasis OBE, sesuai ketentuan terbaru yang diamanatkan melalui peraturan Permendikbud dan panduan pengembangan kurikulum perguruan tinggi.
Ketua 1 Bidang Akademik STIT Al-Khairiyah, Faizuddin, M.Pd., M.M dalam sambutan pada pembukaan workshop menegaskan bahwa perubahan kurikulum merupakan keniscayaan dalam dunia pendidikan tinggi.
“Kurikulum adalah ruh pembelajaran di perguruan tinggi. Seiring perkembangan zaman dan tuntutan dunia kerja, kurikulum harus selalu diperbaharui agar selaras dengan kebutuhan masyarakat, industri, dan visi Indonesia Emas 2045,” katanya.
Hadir sebagai narasumber utama adalah Dirda Ayu Lestari, M.Pd., pakar kurikulum dan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang telah berpengalaman luas di bidang terkait pada beberapa perguruan tinggi Islam swasta.
Dirda Ayu adalah dosen tetap di STAIKHA Ibnu Kabir Petir yang juga dosen luar biasa di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, STKIP Situs Banten, dan STIT MT Subang. Ia dalam paparannya menekankan arti pentingnya transformasi kurikulum ke arah OBE yang berorientasi pada capaian pembelajaran mahasiswa.
“OBE tidak hanya mengharuskan adanya penyusunan dokumen kurikulum semata, tetapi juga menuntut perubahan paradigma dalam merancang pembelajaran, mengukur capaian, dan memastikan kompetensi lulusan sesuai dengan standar nasional maupun internasional,” ujarnya.
Dalam workshop tersebut para peserta yang terdiri dari seluruh dosen tetap Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dibimbing secara langsung untuk menyusun RPS berbasis OBE.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 15.30 WIB itu disambut antusias oleh seluruh peserta. Melalui workshop itu para dosen mendapatkan pemahaman mendalam mengenai proses migrasi kurikulum serta penerapan OBE yang menitikberatkan pada luaran pembelajaran (learning outcomes).
Panitia menjelaskan, workshop dilaksanakan di awal semester agar seluruh dosen dapat langsung mengimplementasikan hasil penyusunan RPS dalam proses perkuliahan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya STIT Al-Khairiyah untuk melahirkan lulusan yang unggul, adaptif, dan profesional sesuai tuntutan era global.
Acara ditutup dengan harapan besar agar kegiatan itu menjadi pemacu semangat seluruh civitas akademika STIT Al-Khairiyah dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Menurut Sekretaris LPPM STIT Al-Khairiyah Citangkil, Nurdiyanto, dengan penerapan kurikulum yang semakin relevan dan berorientasi pada capaian, STIT Al-Khairiyah optimis dapat mencetak lulusan yang kompeten, inovatif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. **